Kalian tahu tidak , bahwa ada jamur yang menyebabkan penyakit " GOSONG BENGKAK" pada tanaman jagung . siapakah dia , yuk kita kenalan dulu dengan Ustilago maydis.
Ustilago maydis adalah cendawan penyebab penyakit
gosong bengkak pada tanaman jagung (Zea
mays L.). Cendawan ini merupakan dimorfik, artinya dalam siklus hidupnya
dapat terjadi dua bentuk, yaitu membentuk sel khamir dan membentuk misellium. Ustilago maydis tumbuh dalam bentuk sel
khamir haploid selama fase saprofit, namun berubah menjadi miselium bersel
haploid pada fase menginvasi atau menginfeksi inang.
A. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum :
Basidiomycota
Class :
Ustomycetes
Order :
Ustilaginales
Family :
Ustilaginaceae
Genus :
Ustilago
Species :
Ustilago maydis
B. Morfologi
Ustilago maydis adalah cendawan penyebab penyakit gosong bengkak pada
tanaman jagung (Zea mays L.).
Cendawan ini merupakan dimorfik, artinya dalam siklus hidupnya dapat terjadi
dua bentuk, yaitu membentuk sel khamir dan membentuk misellium. Ustilago maydis tumbuh dalam bentuk sel
khamir haploid selama fase saprofit, namun berubah menjadi miselium bersel
haploid pada fase menginvasi atau menginfeksi inang.
Gambar spora Ustilago maydis: perbesaran 400 x
C. Siklus Hidup
siklus
hidupnya dapat terjadi dua bentuk, yaitu membentuk sel khamir dan membentuk miselium. Ustilago maydis tumbuh dalam
bentuk sel khamir haploid selama fase saprofit namun berubah menjadi miselium bersel diploid pada fase
menginvasi atau menginfeksi inang. Siklus hidup Ustilago maydis biasanya dimulai dengan pertumbuhan tabung konjugasi kemudian
terjadi fusi antara sporidia yang sesuai. Selanjutnya, miselium dikariotik
atan menginvasi tanaman yang
dilanjutkan dengan pembentukkan teliospora. Saat teliospora telah matang maka dapat terjadi germinasi dan
pembentukkan promiselium. Kemudian, terjadi pembelahan meiotik yang menghasilkan sporidia dan diperbanyak dengan proses
pembelahan (budding). Ustilago
maydis umumnya menyerang tongkol jagung dengan masuk
ke dalam biji dan menyebabkan pembengkakan serta terbentuknya kelenjar.
Pembengkakan akan mengakibatkan kelobot rusak dan kelenjar pecah hingga spora Ustilago maydis dapat menyebar. Gejala terutama
terdapat pada tongkol. Biji-biji yang terinfeksi mambengkak, membentuk kelenjar
(gall, cecidia). Semula kelenjar berwarna putih, tetapi setelah jamur yang
terdapat didalamnya membentuk spora (teliospora), kelenjar berwarna hitam,
dengan kulit yang jernih. Dengan makin membesarnya kelenjar-kelenjar itu tampak
dari luar. Akhirnya pecah dan spora jamur yang berwarna hitam terhambur keluar.
Mesnkipun agak jarang kelenjar mungkin terdapat juga pada batang, daun dan
bunga jantan (Tjahjadi, 1989).
D. Penyakit Gosong Bengkak
Penyakit gosong pada jagung tersebar luas di dunia, meliputi Amerika,
Meksiko, Rusia, Afrika, Australia, Selandia Baru, Eropa, dan Asia termasuk
Indonesia. Kehilangan hasil yang diakibatkannya mencapai 10%.
1. Gejala
Gejala awal berupa pembengkakan atau gall yang dibungkus dengan
jaringan berwarna putih kehijauan sampai putih perak mengkilat (Gambar
7a dan 7b). Bagian dalam gall berwarna gelap dan berubah menjadi massa
tepung spora berwarna coklat sampai hitam. Gall dapat terjadi pada semua
bagian tanaman jagung. Gall pada tongkol apabila sudah mencapai
pertumbuhan maksimal dapat mencapai diameter 15 cm. Gall pada daun
tetap kecil dengan diameter 0,6-1,2 cm. Apabila bunga jantan terinfeksi,
maka semua tongkol pada tanaman tersebut terinfeksi penyakit gosong.
2.Penyebab
Ada tiga penyebab penyakit gosong pada jagung. Pertama, Ustilago maydis
(DC) Cda. (Syn. Ustilago zeae Ung.). Teliosporanya (klamidospora) berbentuk bulat sampai elip, berwarna coklat sampai hitam, diameter 8-11 µm.
Spora diploid ini tumbuh membentuk promiselium dengan empat atau
lebih sporidia. Infeksi dapat dilakukan langsung oleh hipa yang tumbuh
dari teliospora atau dari hasil fusi antara sporidia dan hipa. Kedua,
Sphacelotheca reiliana (Kuhn) Clint. (Syn. Sorosporium reilianum (Kuhn)
Mc Alp., Ustilago reiliana Kuhn. Teliospora berbentuk bulat, berwarna coklat
kemerahan sampai hitam, berdiameter 9-12 µm, berduri banyak. Teliospora
berkecambah membentuk basidia dan lateral sporidia kecil, hialin, sel
tunggal, agak bulat, berdiameter 7-15 µm. Teliospora dapat berkecambah
membentuk hipa panjang yang bisa menginfeksi. Ketiga, Ustilaginoidea
virens (Cke.) Tak. Syn. U. oryzae (Pat.) Bref. Sklerotia yang masak berbentuk
bulat dengan diameter 4-15 nm, berwarna hijau olive sampai hitam. Konidia
berbentuk bulat sampai oval, warna hijau olive, diameter 4-7 µm, terbentuk
pada semacam strigma pendek dari septa hipa berwarna hijau kekuningan (Badan Litbang Pertanian,2016).
Teman-teman dan para pembaca sekalian , diatas sudah cukup banyak di jelaskan tentang Ustilago maydis , lalu kira-kira bagaimana ya solusi dalam menghadapi penyekit pada tumbuhan jagung ini ? berikut solusinya:
Menurut Singh (1998), pengendalian penyakit gosong adalah rotasi tanaman,
sanitasi lahan,dan perlakuan benih yang mungkin dapat membantu terjadinya
infeksi.
Menurut Semangun(1993), pengendalian yang tepat untuk penyakit ini
adalah:
o Membakar atau memendam dalam tanah tanaman yang telah terinfeksi
o Melakukan seed treatment
o Penggunaan varietas tahan
Nah, itu tadi informasi-informasi tentang Ustilago maydis ,mungkin apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa ditanyakan melalui kolom komentar , atau silhakan tulisan ini di share ke teman, keluarga para pembaca sekalian , agar wawasan yang kita dapat semakin luas , Terimakasih sudah mengunjungi Blog ini . tentunya saran dan pesan akan menjadi hal yang saya tunggu-tunggu , agar saya semakin semangat dalam menulis :) .
Daftar Pustaka
Badan Litbang Pertanian. 2016. Puslitbang Tanaman
Pangan. Malang.
https://www.flickr.com/photos/microcosmo/4349950024 ( diakses pada 16 Maret 2020 pukul 21.00 WIB).
https://www.researchgate.net/figure/The-Life-Cycle-of-Ustilago-maydis-In-this-diagram-meiosis-begins-soon-after-karyogamy_fig1_221926459 ( diakses pada 16 Maret 2020 pukul 20.00 WIB).
https://www.123rf.com/photo_46177587_corn-smut-ustilago-maydis.html ( di akses pada 16 Maret 2020 pukul 23.00 WIB ).
Semangun, H. 1991. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gajah
Mada University. Yogyakarta. 449 p.
Singh, R. S. 1998. Plant Diseases. Seventh Edition. Oxford & IBH Publishing
CO. PVT. LTD. New Delhi. Hal 640.
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman.
Kanisius, Yogyakarta.
Oleh: Nadia Azizah/ 18308144023 / Biologi E 2018
x
Wahh terimakasih saya jadi paham👍
BalasHapusMantappp
BalasHapusMakasih atas informasinya yang ada di artikel ini🙏
BalasHapusTerima kasih atas ilmu yang bermanfaat👍
BalasHapusSemangat kuliah online yang tugasnya seperti kasih ibu
BalasHapusTerimakasih infonya sangat bermanfaat, tapi saya ingin bertanya bila biji jagung yang telah di beri perlakuan perlindungan (seed treatment) apakah ada kemungkinan lagi untuk terkena jamur tersebut atau cendawan lain yang berasal dari tanah misalnya?
BalasHapusapakah jamur ini hanya spesifik pada tanaman jagung saja ?
BalasHapusbtw artikelnya bikin jadi tambah wawasan, semangat :))))
terimakasih infonya mbak, semangat ya nulis” artikel yang bermanfaat seperti ini
BalasHapusTerimah kasih infonya, semoga ada artikel selanjutnya. Semangat terus!!!
BalasHapusMakasihh artikelnya sangat bermanfaat, semangat nulis artikel lainnyaa
BalasHapus