|
Apakah Jamur Pleurotus eryngii itu ??
Pleurotus eryngii adalah jamur asli yang memiliki ukuran
besar,berkhasiat,bernilai gizi tinggi dan biasa digunakan sebagai bahan makanan
Bangsa Eropa dan Asia. Pleurotus eryngii
yang tersebar di afrika utara, di kawasan mediterania, di Burope tengah, Asia
tengah, dan Asia utara. Distribusi geografis yang luas telah menghasilkan
variasi morfologi, biokimia, dan genetis yang signifikan dalam takson Pleurotus eryngii ( Zervakis et al.,
2001).
Meskipun langka di alam liar, jamur ini dibudidayakan di seluruh dunia dan populer karena memiliki rasa seperti mentega dan tekstur seperti terong. Spesies ini memiliki banyak nama umum, termasuk Jamur Tiram Raja, Jamur Tanduk Perancis, Jamur Terompet Raja dan Terompet Royale. Nama "raja tiram" merupakan petunjuk pada hubungan genetik yang dekat dengan jamur tiram yang popular lainnya,tetapi Pleurotus eryngii tidak terlihat seperti saudara-saudaranya,karena Pleurotus eryngii memiliki batang yang tebal, vertikal, berwarna putih (atau "stipe") dan memiliki tudung seperti topi berwarna cokelat atau abu-abu yang relatif kecil.Pleurotus eryngii juga biasa digunakan dalam penelitian sinshe, farmasi, dan biotech (Couto dan Herrera, 2006).
Mengenal lebih dekat
yuk😍
Klasifikasi menurut (Suriawiria, 2002)
Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Pleurotaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus
eryngii
Jamur Pleurotus
eryngii dalam bahasa Tionghoa dikenal
sebagai xìng bào gū (Hanzi: 杏鮑菇, "jamur
abalon amandel") atau cì qín gū (Hanzi: 刺芹菇 atau 刺芹側耳). Nama
binomialnya diambil dari nama tanaman Eryngium, karena jamur ini tumbuh di akar
tanaman Eryngium yang sudah mati.
Di selang spesies jamur tiram (Pleurotus), Pleurotus eryngii yaitu spesies yang
mempunyai tubuh buah berukuran besar dan dapat bertahan sekitar 10 hari jika
disimpankan di lemari es. Daging
batang tebal berwarna putih dengan tudung yang sempit (pada tubuh buah yang
sedang muda).
Di Eropa, jamur ini sangat populer sebagai
jamur pangan. Di Jepang dikenal sebagai jamur Eringi dan baru mulai
dibudidayakan semenjak tahun 1990-an.Jamur ini enak dimasak sebagai sup atau digoreng dengan mentega karena
mempunyai tekstur seperti abalon.
Polimorfisme genetik Pleurotus eryngii digambarkan sebagai 'kompleks' akibat variasi
significant dalam bidang morfologi (Lewinsohn etal, 2002), dan karakteristik
genetis (Lewinsohn etal., 2001), yang merupakan hasil dari geografis dan atau
perbedaan ekologi dalam lingkungan.
Pleurotus disebut oyster mushroom karena
mempunyai tudung seperti tiram,dengan bagian atas lebh besar,bagia bawah agak
runcing.Secara umum oyster mushroom memiliki tudung berdiameter 5-30 cm,pada
bagian bawah tudung terbentuk lapisan seperti insang yang disebut dengan
gils,berwarna keputih putihan atau abu-abu(Chang dan Miles,1989).
Reproduksi Jamur Basidiomycota
Reproduksinya Jamur Basidiomycota dapat terjadi secara aseksual
serta seksual sebagai berikut :
1.
Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi dengan secara aseksual terjadi
dengan membentuk konidiospora. Konidia ini adalah spora yang dihasilkan dengan
cara membentuk suatu sekat yang melintang diujung hifa atau juga dengan cara
diferensiasi hingga setelah itu terbentuk banyak konidia. Hifa haploid yang
sudah dewasa tersebut akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada
ujung konidiofor itu lalu terbentuk spora. Setelah itu spora akan diterbangkan
oleh karna angin. Apabila kondisi lingkungan tersebut menguntungkan, maka konidia
tersebut akan berkecambah dan menjadi hifa yang haploid.
2. Reproduksi Seksual (Generatif)
Basidiomycota
a. Reproduksi seksual ini terjadi
dengan pertemuan antara hifa (+) serta hifa (-).
b. Pertemuan tersebut akan membuat
terjadinya suatu proses plasmogami (larutnya dinding sel). Setelah itu inti
dari salah satu hifa tersebut akan pindah lalu masuk ke hifa yang lainnya.
c. Proses ini membuat terbentuknya
hifa dengan dua inti haploid tersebut berpasangan sehingga kemudian disebut
dengan dikariotik.
d. Hifa diploid dikariotik ini lalu
akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik.
e. Miselium tersebut juga tumbuh
membentuk tubuh buah yang disebut dengan sebutan basidiokarp.
f.
Pada ujung-ujung hifa basidiokarp tersebut terjadi penyatuan dua
inti haploid di dalam basidium itu menjadi diploid. Proses penyatuan tersebut
disebut kariogami.
g. Basidium tersebut kemudian membentuk
4 tonjolan yang disebut dengan sterigma pada ujungnya.
h. Inti diploid di dalam basidium itu
lalu membelah dengan secara meiosis menjadi 4 inti haploid (n)
i.
Selanjutnya inti itu akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma
serta akan berkembang menjadi basidiospora.
j.
Apabila basidiospora itu terlepas dari basidium kemudian jatuh
pada tempat yang sesuai, maka selanjutnya mereka akan tumbuh menjadi sebuah
hifa baru yang haploid.
Pemanfaatan dan Pembudidayaan Jamur Pleurotus eryngii😊
Jamur Pleurotus eryngii (Jamur Tiram Raja), memiliki nilai gizi dan
obat-obatan yang tinggi, oleh karena itu telah menjadi spesies yang sangat
berharga di kalangan konsumen di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Budidaya komersial dimulai di
Italia pada pertengahan 1970an dan saat ini dibudidayakan di lebih dari selusin
negara di seluruh dunia, dengan tren menjadi salah satu dari meningkatnya
produksi. Spesies ini dibudidayakan dengan baik pada berbagai bahan rantPlant
seperti serbuk gergaji, tebu tebu, lambung kapas, cabung beras cincang, sekam
padi, dll dengan atau tanpa berbagai suplemen. Jenis dan jumlah aspek dan
kondisi budidaya, serta strain yang dibudidayakan.
Itu dia sedikit penjelasan tentang Jamur Pleurotus eryngii 😊😊Terimakasih telah membaca dan semoga dapat bermanfaat .💙💚
DAFTAR PUSTAKA
Chang,
S.T., and Miles, P.G. 1989. Edibel
Musrhoom and Their Cultivation. Boca Raton : CRP Press.
Couto,
S.R., and Herrera,
J.L.T. 2006. Industrial and biotechnological
applications of laccases: a review. Biotechnol. Adv., 24: 500–513.
Lewinsohn,
D., Nevo, E., Wasser, S.P., Hadar, Y., and Beharav, A. 2001. Genetic diversity in populations of the Pleurotus
eryngii complex in Israel. Mycol. Res., 105:
941–951.
Res.,
105: 941–951.
Lewinsohn, D., Wasser, S.P., Reshetnikov, S.V., Hadar, Y., and Nevo, E. 2002. The
Pleurotus eryngii species-complex in Israel:
distribution and morphological description of a new taxon.
Mycotaxon, 81: 51–67.
Perez,
G., J. Pangilinan, A.G. Pisabarro, and L. Ramirez. 2009. Telomere Organization in the Ligninolytic Basidiomycetes Pleurotus
ostreatus. Appl. Env. Microb. 75(5):1427-1436.
Suriawiria,
U. 2002. Budidaya Jamur Tiram. Yoyakarta: Kanisius.
Zervakis, GI., G.
Venturella & K. Papadopoulou. 2001. Genetic
polymorphism and taxonomic infrastructure of Pleurotus eryngii species-complex
as determined by RAPD analysis, isozyme profiles and ecomorphological
characters. Microbiology 147: 3183-3194.
Yanika Cahya Utami / 18308141031 / Biologi E 2018
Terimakasih kak.. ini sangat bermanfaat dan membantu:))
BalasHapuswah sangat bagus dan lengkap. juga sangat bermanfaat untuk menambah wawasan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerkait revolusi industri 5.0 kira2 bagaimana pendapat saudara dalam mengkomersialkan jamur tiram tersebut dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat, tolong dijawab
BalasHapusTerimakasih
Ttd restu
BalasHapusYanika cantik
BalasHapusArtikel ini seperti cintaku padamu. Menjamur UwU
BalasHapusApa perbedaan jamur tiram besar ini dengan jamur tiram biasa? makasih
BalasHapus