Hai sahabat Miko!! Kalian pernah dengar tidak
apa itu Mikologi? Jadi Mikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jamur
(fungi). Kalian pasti sudah tau apa itu jamur.....sttt tapi pasti yang kalian
ketahui hanya jamur yang dapat dimakan saja bukan? Eitsss jangan salah ternyata
ada banyak sekali jamur yang merugikan terutama bagi manusia salah satunya
yaitu Candida albicans. Nah, sebelum
mengetahui apasih kerugian dari jamur ini ..Yuk kita mengenal lebih
dekat jamur
Candida albicans terlebih
dahulu.
Candida albicans
Gambar ilustrasi Candida
albicans
KLASIFIKASI
Genus
Candida terdiri dari lebih dari 200
spesies dan merupakan spesies ragi yang sangat beragam yang ikatannya sama
dengan tidak adanya siklus seksual. Tidak semua genus Candida dapat menyebabkan infeksi pada manusia, hanya beberapa
spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia salah satunya Candida
albicans ( Dismukes,et
all, 2003).
Secara umun klasifikasi Candida albicans sebagai berikut :
Kingdom :
Fungi
Divisio : Eumycotina
Classis : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Familia :
Cryptococcaceae
Sub Familia : Candidoidea
Genus :
Candida
Spesies : Candida
albicans ( Dumilah,1992).
MORFOLOGI dan STRUKTUR
Candida albicans
adalah sel ragi bertulang tipis, gram positif, tidak memiliki kapsul, berbentuk
oval hingga bulat dengan ukuran 3 – 4 μm. Candida albicans juga membentuk
pseudohifa ketika tunas-tunasnya terus bertumbuh, tetapi gagal melepaskan diri
sehingga menghasilkan rantai-rantai sel panjang yang menyempit pada lokasi
penyekatan di antara sel. Candida albicans bersifat dimorfik, selain ragi dan
pseudohifa Candida albicans juga dapat menghasilkan hifa sejati (Brooks et al.,
2013).
Sel
jamur Candida albicans berbentuk
bulat, lonjong atau bulat lonjong. Koloninya pada medium padat sedikit menimbul
dari permukaan medium, permukaan halus, licin atau berlipat-lipat, berwarna
putih kekuningan dan berbau ragi. Pada tepi koloni dapat dilihat hifa semu
sebagai benang-benang halus yang masuk ke dalam medium (Gambar 1.1) (Suprihatin, 1982 dalam Ariningsih, 2009).
Gambar 1.1 Morfologi
Candida albicans
Gambar 1.2
Struktur dinding sel Candida albicans
Sumber : (Suprihatin, 1982 dalam Ariningsih,
2009).
Dinding
sel Candida albicans terdiri dari
enam lapisan yang berbeda (Gambar 1.2). Dinding sel Candida albicans berfungsi sebagai pelindung , proses penempelan dan kolonisasi serta bersifat
antigenik. Membran sel Candida
albicans terdiri dari lapisan fosfolipid ganda. Membran protein ini
memiliki aktifitas enzim seperti manan sintase, khitin sintase, glukan sintase,
ATPase dan protein yang mentransport fosfat. Membran sterol sebagai target
antimikotik dan kemungkinan merupakan tempat bekerjanya enzim- enzim yang
berperan dalam sintesis dinding sel (Toenjes, et al., 2009).
PERSEBARAN
Candidaa albicans
dapat ditemukan 40- 80 % pada manusia normal, yang dapat sebagai mikroorganisme
komensal atau pathogen. Umumnya,
C. albicans hidup secara komensal
antara lain dalam rongga mulut,
saluran pencernaan, dan alat genital (Samarayanake, 2002).
REPRODUKSI
![](file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg)
Sumber : www.shutterstock.com
Jamur
Candida albicans memperbanyak diri
dengan cara aseksual yaitu spora yang dibentuk langsung dari hifa tanpa adanya
peleburan inti dengan membentuk tunas. Spora Candida albicans disebut dengan Blastospora atau sel ragi. Candida albicans membentuk pseudohifa
yang sebenarnya adalah rangkaian blastospora yang bercabang-cabang. Berdasarkan
bentuk tersebut maka dikatakan bahwa Candida
albicans menyerupai ragi atau yeast (Jawetz, 2004).
KERUGIAN
JAMUR Candida albicans
Candida albicans merupakan jamur patogen oportunistik
karena kemampuan mereka untuk menginfeksi manusia. Candida albicans
menimbulkan suatu keadaan yang disebut kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput
lendir, mulut, vagina dan saluran pencernaan (Pelczar dan Chan,1986).
Contoh
gambar salah satu penyakit sariawan yang sering kita jumpai akibat jamur Candida
albicans
Sumber : https://depositphotos.com
Infeksi
Candida dapat dikelompokkan menjadi tiga meliputi; candidiasis superfisial, mukokutan
dan sistemik. Infeksi candidiasis superfisial dapat mengenai mukosa, kulit dan
kuku. Candidiasis mukokutan melibatkan kulit dan mukosa rongga mulut atau
mukosa vagina. Pada candidiasis sistemik dapat melibatkan traktus respirasi
bawah dan traktus urinary dengan menyebabkan candidaemia. Lokasi yang sering terjadi pada endokardium, meninges, tulang,
ginjal dan mata. Penyebaran penyakit yang tidak segera diterapi atau diobati
dapat berakibat fatal (Samarayanake, 2002).
Nah, sekarang sahabat Miko sudah tahu karakteristik salah satu jamur yang merugikan
bagi diri kita. Semoga informasi ini bermanfaat :) :) Sekian dan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ariningsih,
R. I. 2009. Isolasi Streptomyces dari
Rizosfer Familia Poaceae yang Berpotensimenghasilkan Antijamur terhadap Candida albicans. Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Brooks,
GF., Carroll KC, Butel JS, Morse, and all (2013). Mikrobiologi Kedokteran Jawetz,Melnick, & Adelberg. Ed. 25. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dismukes, W. E., Pappas, P. G. and Sobel,
J. D. 2003. Clinical Mycology. New
York: OxfordUniversity Press.
Dumilah,
S. 1992. Candida Dan Kandidiasis pada
Manusia. Jakarta: FK UI.
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2004. Mikrobiologi Kelautan. Edisi 23. Alih Bahasa: HuriwatiHartanto.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan, 1986, Penterjemah , Ratna Siri
Hadioetomo dkk. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Samarayanake, L.P., Essential
Microbiology for Dentistry, Second Edition, Edinburgh Et Al.:Churchill
Livingstone, 2002: 142-147.
Toenjes, K.A., Benjamin, C.S., Krista M.B., Douglas, I.J., 2009. Inhibitors
of Cellular Signallingare Cytotoxic or
Block the Budded-to-Hyphal Transition in the Pathogenic Yeast Candida albicans. J Med Microbiol. 58(Pt 6): 779–790.
https://www.shutterstock.com/image-vector/candida-albicans-type-yeast-causes-
candidiasis 714362212 (diakses pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 16. 30).
candidiasis 714362212 (diakses pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 16. 30).
Lufi Athifah Fahdah /18308141045/Biologi E 2018
Waah mantap kak, terimakasih info nya
BalasHapusterimakasih kak sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih kak informasinya :) mantap
BalasHapusterimakasih atas infonyaa kak sekarang saya jadi tau penyebab sariawan
BalasHapusApakah selalu jamur ini penyebab sariawan ?
BalasHapusOwh jadi ini nih yg sering buat temen saya sariawan
BalasHapusSelain sariawan apa lagi kak yang bisa disebabkan oleh jamur ini?
BalasHapus