Gandum merupakan tanaman pangan penting didunia, dan termasuk
ke dalam urutan pangan penting di dunia setelah jagung. Gandum masuk ke dalam
suku biji – bijian. Gandum kaya akan
sumber karbohidrat dan protein. Di Indonesia gandum digunakan sebagai bahan baku
tepung terigu untuk berbagai produk olahan (kue, roti, pasta, biskuit)
sedangkan di luar negeri bahkan dunia khususnya daerah Eropa, tanaman gandum
merupakan pangan utama terutama dalam pembuatan bahan baku olahan sereal.
Oleh karena itu kebutuhan tepung terigu di Indonesia
meningkat setiap tahunnya sejalan dengan perkembangan ekonomi dan jumlah
penduduk. Indonesia merupakan negara yang mengkonsumsi tepung terigu cukup
besar. Masalah yang dihadapi di Indonesia adalah produktivitas gandum yang
rendah, yaitu salah satunya selain kekeringan adalah masalah hama dan penyakit.
Diantara penyakit terkenal pada gandum ada satu penyakit yang
menurunkan hasil produksi yaitu karat daun oleh cendawan (Puccinia graminis).
Penyakit karat merupakan penyakit paling merugikan secara ekonomi pada tanaman
padi - padian di seluruh dunia. Potensi kehilangan hasil akibat penyakit ini
bergantung pada tingkat kerentanan inang, kondisi cuaca, dan umur tanaman pada
saat tertular.
- v Taksonomi
Sebelum lanjut kita lihat dulu yuk, klasifikasi/taksonomi
dari si jamur karat ini. Menurut Gandjar dan Wellyzar (2006) sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Filum :
Basidiomycota
Kelas :
Urediniomycetes
Ordo :
Uredinales
Family :
Pucciniaceae
Genus : Puccinia
Spesies : Puccinia graminis
Puccinia
graminis adalah cendawan dari filum basidiomycota.
Cendawan (mushroom) ini memiliki warna tubuh seperti karat pada logam. Jamur
karat atau Puccinia graminis struktur
tubuh kecil, berinti satu, mempunyai spora bersifat jantan, dan tidak memiliki
basidiocarp atau tubuh buah karena dia hanya berupa sorus yang menghasilkan
spora. Spora ini selanjutnya akan digunakan untuk repoduksi dan bertahan hidup
dengan menjadi teliospora. Puccinia
graminis ini termasuk pada jamur yang parasite atau merugikan pada tanaman
lain khususnya pada tanaman biji – bijian. Puccinia
graminis hidup pada dua tanama
inang, hal ini bertujuan untuk membantu dalam proses reproduksi. Spesies
ini menyebar di negara- negara yang memiliki iklim tropis dan subtropis.
- v Patologi
Cendawan
karat ini meyerang bagian tumbuhan mulai dari daun dan batangnya. Tumbuhan yang
sudah terinfeksi lama kelamaan akan mati karena batangnya patah dan biji –
bijiannya akan jatuh sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi. Ada lagi penyebab
tumbuhan inangnya mati yaitu karena :
1.
Nutrisi dalam tubuh
inangnya diserap
2.
Bintil – bintilnya
menembus epidermis dan mengganggu transpirasi sehingga tanaman mengalkami
kekeringan.
3.
Menghambat saluran
pembuluh pada tumbuhan.
- v Reproduksi
Jamur ini berkembangbiak dengan cara kawin atau seksual. Pada
jamur reproduksi secara seksual atau kawin dilakukan denagn menggabungan dua
inti yang sesuai (kompatibel). Pada Puccinia
graminis dibedakan pada beberapa fase yaitu sebagi berikut :
1. Fase (0) atau piknia, : pada fase ini sudah membentuk badan
buah yang berguna sebagai pembawa alat kelamin jamur yaitu spermatium ( alat
kelamin jantan ) dan hifa ( alat kelamin betina )
2. Fase (I) atau aecia : Aecia berbentuk seperti mangkuk atau
cawan yang menembus dinding epidermis daun.
3. Fase (II) atau uredia : pada fase ini badan buah yang
sel-selnya membentuk urediospora di bawah epidermis dan kemudian mendesak
epidermis hingga rusak
4. Fase (III) atau telia : pada fase ini sudah mulai membentuk
teliospora (Semangun, 2001).
Jamur
ini mulai tumbuh pada musim dingin dalam bentuk teliospora, dengan seiring berjalannya waktu teliospora akan
berkecambah membentuk promiseliuim.
Pada promiseluim terdapat tiga septum yang kemudian membagi dirinya menjadi
empat sel dengan setap sel memiliki satu inti haploid. Dari setiap inti
tersebut berkembang menjadi setrigma. Pada
ujung setrigma akan berkembang menjadi sporangium,
setelah sporangium masak akan menjadi ballitospora
dan dengan suatu tekanan akan pecah. Nah, penyebarannya dengan bantuan angina
atau serangga yang hanya bias tumbuh pada tumbuhan muda. Setelah itu
pertumbuhan jamurPiccinia graminis dimulai.
- v Gejala
Diawali dengan adanya bintil berwarna merah bata yang
terdapat pada daun yang menggulung. Cendawan ini terjadi pada daun bagian
permukaan bawah yang dapat menembus permukaan atas daun. Penyakit ini dapat
mulai tumbuh pada musim semi selama lima hingga sepuluh hari kemudian akan
membentuk struktur menyerupai cangkir yang berisi spora.
- v Penggendalian
Penggendalian penyakitnya dengan penggunaan varietas tanah
atau bias juga dengan fungisida yang dapat mengendalikan tanaman gandum. Namun
fungisida tidak terlalu efektif karena harga fungisidanya ini mahal dan juga si
cendawan ini dapat membangun ketahanan terhadap fungisida tersebut.
Daftar pustaka
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.apsnet.org/edcenter/disandpath/fungalbasidio/pdlessons/Pages/StemRust.aspx&ved=2ahUKEwiI16vquKboAhU04zgGHd3HBAcQFjAaegQICBAB&usg=AOvVaw0oSt2BjtKNX4qtZp-h8Xvz&cshid=1584617887033
diakses pada 18 Maret 2020, pukul 20.14 WIB
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/2755/&ved=2ahUKEwiIlPSu7afoAhWGb30KHSWLAOYQFjAPegQICRAB&usg=AOvVaw0yhiknVZksjRIBj6yxbBMf
diakses pada 19 Maret, pukul 19.44 WIB
Deacon, J.W.1997.Modern MicologyI.New York: Blackwell Science.
Gandjar, Indrawati & Wellyzar
Sjamsuridzal. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Raven, P.H., R.F. Evert dan S.E.
Eicrth Phhorn.1992. Biology of Plants.New York: Worth
Publiser.
Semangun,
H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Terimakasih, sangat bermanfaat.
BalasHapus