Langsung ke konten utama

Tak Kalah Bahaya dengan COVID-19, Yuk Mengenal Jamur Candida albicans!


Hai temans, di tahun 2020 ini kita sedang dihadapkan pada masalah kesehatan yang datang karena ada serangan tak kasat mata dari kelompok yang bernama virus. Ya, tidak lain dan tidak bukan karena Corona virus yang namanya telah ditetapkan oleh WHO sebagai covid-19. Virus ini menyerang pernapasan dan menyebar dengan sangat mudah salah satunya melalui sentuhan.
Namun karena ini dunia mikologi, kita akan berkenalan dengan fungi atau jamur tak kasat mata yang juga bisa menyerang kita seperti halnya Covid-19. Namanya sama-sama berinisal C, yaitu Candida albicans. Sayangnya masih banyak orang awam yang mengira dia adalah kelompok bakteri. Ingat temans, dia JAMUR! Di dalam dunia perbiologian, jamur ini termasuk dalam Filum Ascomycota, Kelas Saccharomycetes, Ordo Saccharomycetales, dan Famili Saccharomycetaceae (drfungus.org).
Faktanya, jamur uniseluler ini hidup bersama kita (meskipun kita sedang sehat) tepatnya di setiap permukaan tubuh kita dan yang paling dominan adalah pada rongga mulut. Sama halnya dengan COVID-19, Candida albicans hanya menyerang JIKA imun kita sedang melemah. Maka dari itu, jamur ini dikenal dengan jamur oportunistik, mengambil kesempatan disaat kita lemah. Yuk berpola hidup sehat agar tubuh tetap sehat dan imun kuat! SEMANGATTT!
Di bawah ini adalah penampakan dari jamur Candida albicans. Tentunya banyak dari kita yang tidak mengira bahwa makluk seperti ini tumbuh bersama kita, di tubuh kita.
Karakteristik dari jamur ini adalah dapat berbentuk seperti telur (ovoid) dengan diameter 3-5 µm. Dan disebut juga organisme pleomorfik/dimorfik karena memiliki dua jenis morfologi yaitu blastopore adalah bentuk fenotip yang bertanggung jawab dalam transmisi dan penyebaran, serta germinated yeast yang akan membentuk hifa semu (Vandepitte, 2003).  Berikut ini adalah transformasi bentuk dari Candida albicans, yang mana transformasi ini sangat berpengaruh pada saat dia berubah menjadi pathogen dalam inangnya (Sudbery, 2004) :
Struktur lain dari Candida albicans ialah dilindungi oleh dinding sel dan membran sel yang terdiri dari fosfolipid ganda (lipid bilayer), lapisan terluar kaya akan phosphatidyl, choline, ergosterol dan sphingolipids. Sphingolipids mengandung komponen negatif paling besar pada membran plasma dan memegang peranan penting sebagai target antimikotik.
Dinding sel Candida albicans bersifat dinamis dengan struktur berlapis, terdiri dari beberapa jenis karbohidrat berbeda (80-90%): (i) Mannan (polymers of mannose) berpasangan dengan protein membentuk glikoprotein (mannoprotein); (ii) α-glucans yang bercabang menjadi polimer glukosa yang mengandung α-1,3 dan α-1,6 yang saling berkaitan, dan (iii) chitin, yaitu homopolimer N-acetyl-D-glucosamine (Glc-NAc) yang mengandung ikatan α-1,4. Unsur pokok yang lain adalah adalah protein (6-25%) dan lemak (1-7%). Yeast cells dan germ tubes memiliki komposisi dinding sel yang serupa, meskipun jumlah α-glucans, chitin, dan mannan relative bervariasi karena faktor morfologinya. Jumlah glucans jauh lebih banyak dibanding mannan pada Candida albicans yang secara imunologis memiliki keaktifan yang rendah. Struktur dinding Candida albicans secara mikroskopis (Vandepitte, 2003 dan Greenwood, 2007).
Candida albicans bereproduksi dengan cara budding atau membentuk tunas (Whiteway, 2008) dan dapat tumbuh pada suhu 37o C dalam kondisi aerob maupun anaerob. Pada kondisi anaerob, Candida albicans mempunyai waktu generasi yang lebih panjang dibandingkan dengan kondisi pertumbuhan aerob. Seperti yang kita ketahui, suhu normal tubuh manusia adalah 37o C dan mikroba positif maupun mikroba negative yang ada dalam tubuh manusia merupakan mikroba anaerob. Kemampunan Candida albicans untuk tumbuh baik pada suhu 37oC inilah yang memungkinkan dia untuk tumbuh pada sel hewan dan manusia (Bisswas and Chaffin, 2005).
Jadi sebenarnya apa sih yang ditimbulkan dari Candida albicans saat imun tubuh melemah?

 Jamur ini akan menjadi patogen dan menyerang sel-sel tubuh kita. Nama penyakitnya adalah kandidiasis. Contohnya adalah sariawan, lesi pada kulit, vulvaginistis, candiduria, gastrointestinal candidiasis, saluran cerna, urogenital, dan kulit, kandidemia, kandidiasis diseminata, endokarditis, meningitis, endoftalmitis, kandidiasis orofaringeal dan esophageal, kandidiasis esophagus, kandidiasis eritematosa, kandidiasis viseral yang dapat menimbulkan berbagai infeksi pada ginjal dan hepar, arthritis (Sudoyo 2009:2267) . Kandidiasis vulvovagina biasanya menyebabkan keluhan gatal, keputihan, kemerahan di vagina, disparenia, disuria, pruritus, pembengkakan vulva dan labia dengan lesi pustulopapuler diskrit, dan biasanya gejala memburuk sebelum menstruasi. Kandidiasis mukokutaneus kronik atau kandidiasis granulomatous secara khas ditemukan sebagai lesi kulit sirkumkripta yang mengalami hiperkeratosis, kuku jari mengalami distrofi serta hancur, atau alopesia parsial pada kulit kepala (Larone, 1986:19,54,173-185) dan masih banyak lagi, temans. Parahnya, penyakit ini dapat mengenai semua umur terutama bayi dan orang tua. Hati-hati ya…
Lalu, bagaimana cara Candida albicans yang kecil ini menyerang tubuh kita yang beberapa ribu kali lebih besar?
(Nicholls,2011)
Tahap pertama infeksi adalah adesif atau penempelan jamur dalam jaringan sel host(inang) diperantarai oleh komponen spesifik dari dinding sel mikroorganisme, adhesin dan reseptor. Senyawa seperti, protein, dan kitin merupakan molekul-molekul yang mempunyai aktifitas adhesif. Setelah terjadi proses penempelan (adhesive) Candida albicans berpenetrasi/invasi ke dalam sel epitel mukosa host. Enzim yang berperan adalah aminopeptidase dan asam fosfatase, yang terjadi setelah proses penetrasi tergantung dari keadaan imun dari host. Blastospora berkembang menjadi hifa semu dan tekanan dari hifa semu tersebut merusak jaringan host, sehingga invasi ke dalam jaringan dapat terjadi. Lalu, membentuk biofilm yang mempunyai resistensi terhadap antimikroba biasa atau menghindar dari sistem kekebalan sel inang. Kemudian mensekrei enzim enzim yang berperan sebagai faktor virulensi adalah enzim-enzim hidrolitik seperti proteinase, lipase dan fosfolipase Enzim ini berperan dalam nutrisi tetapi juga merusak jaringan, penyebaran dalam organisme host, dan sangat berkontribusi terhadap patogenisitas jamur (Nicholls,2011).
            Jamur ini memeliki metabolisme yang fleksibel yang sangat penting untuk kelompok jamur patogen selama infeksi pada inang yang berbeda. Glikolisis, glukoneogenesis, dan respons kelaparan dianggap berkontribusi terhadap kolonisasi dan patogenesis. Candida albicans sebagian besar ditemukan sebagai bagian dari mikrobioma gastrointestinal dan hidupnya berkompetisi dengan mikroba usus. Selama kandidiasis pada individu dengan imun lemah, Candida albicans memperoleh akses ke aliran darah. Darah relatif kaya akan glukosa (6-8 mM) yaitu sumber nutrisi yang disukai kebanyakan jamur. Namun, sel fagositosis (makrofag dan neutrofil) dapat secara efisien melakukan fagositosis. Setelah berada di dalam makrofag atau neutrofil, lingkungan nutrisi sepenuhnya berubah untuk jamur. Di dalam makrofag, jamur awalnya beralih dari glikolisis ke glukoneogenesis dan respon kelaparan (aktivasi siklus glikoksilat) (Brock and Curr, 2009).
            Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, jamur ini tumbuh di seluruh permukaan tubuh manusia dan menyerang jika imun kita lemah. Selain karena imun lemah, dapat juga disebabkan oleh beberapa hal seperti antibiotik, pil pengontrol kehamilan, kortison, alkohol, sebagian besar makanan junk food, dan kemoterapi yang dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam tubuh (probiotik) sehingga menyebabkan jumlah Candida albicans bereproduksi tidak terkendali. 
Yang terakhir, hal yang perlu dilakukan untuk mencegah infeksi Candida albicans ini adalah tentu dengan menghindari hal-hal yang dapat mendukung pertumbuhan jamur seperti memakai pakaian lembab, mengonsumsi banyak makanan yang mengandung gula, penggunaan kortikosteroid yang dapat menyebabkan gangguan sistem imun, mengggunakan antibiotik yang tidak sesuai aturan dan masih banyak lagi.  Intinya, jangan mager-mager untuk berpola hidup sehat. Salam Hangat dan Semangattt, temans.. J

DAFTAR PUSTAKA
Bhavan PS, Rajkumar R, Radhakrishnan S. Culture and Identification of Candida albicans from Vaginal Ulcer and Separatian of Enolase on SDS-PAGE. International Journal of Microbiology. CCSE. Coimbatore. 2010:84-93.
BISWAS SK and CHAFFIN WL. 2005. Anaerobic growth of C. albicans does not support biofilm formation under similar conditions used for aerobic biofilm. Curr Microbiol (Epub ahead of print).
Brock M Curr Opin. 2009 .Fungal metabolism in host niches. Microbiol. Aug; 12(4):371.
Greenwood D, Slack R, Peutherer J, et al. Medical Microbiologi A Guide to Microbial Infection: Pathonesis, Immunity, Laboratory Diagnosis and Control. Churchill Livingstone Elsevier. Edinburgh. 2007:60, 596, 602-4,614-16.
Larone DH. Medical Important Fungi A Guide to Identification. 2nd ed. New York. 1986:19,54,173-185.
Nicholls S, MacCallum DM, Kaffarnik FA, Selway L, Peck SC, Brown AJ Fungal Genet Biol. 2011. Mar; 48(3):297-305.
Sudbery P, Gow N, Berman. 2004. The distinct morphogenic states of Candida albicans. J Trends Microbiol .Jul; 12(7):317-24.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. 2nd ed. Jakarta.: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia.
Suprihatin SD. Kandida dan Kandidiasis pada Manusia. FKUI. Jakarta. 1982:9-13,25-32.
Vandepitte J, Verhaegen J, Engbaek K, et al. 2nd ed. World Health Organization. Geneva. 2003:61, 76,144-150.
Whiteway  M,  Bachewich  C.  Morphogenesis  in Candida  albicans.  Annu  Rev  Microbiol  2008; 61:529-53.
https://drfungus.org/knowledge-base/candida-species/ diakses pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 02.49 WIB

IRKA VIL'UM YURDILLIA_1830814011_BIO B



Komentar

  1. kok ngeri min. atu dibasmi biar aman

    BalasHapus
  2. Bakteri penyebab karies itu min

    BalasHapus
  3. Tetap lanjutin buat nulis berbagai artikel yang informatif lainnya dengan sumber yang kredibel. Semangat (y)

    BalasHapus
  4. Hai min mau tanya dong, darimanakah asal jamur ini, adakah filosofi yang sudah admin dapatkan dari mempelajari jamur ini? Terimakasih

    BalasHapus
  5. Bisa tumbuh di sel tumbuhan lain ga e?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada literatur yang sudah saya baca seperti buku dan jurnal2, belum ada yang menyebutkan dia tumbuh di tumbuhan. Karena memang, jamur uniseluler ini mempunyai suhu optimal untuk mendukung pertumbuhannya yaitu pada manusia. Terimakasih sudah bertanya :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspergillus oryzae, Jamur Pembuat Sake dan Kecap

           Mungkin kalian pernah dengar minum khas Jepang yang bernama Sake? Atau mungkin kalian yang suka masak sering menggunakan salah satu bahan masak yaitu kecap? Apakah kalian tau kalau Sake dan kecap dibuat dari jamur yang sama yaitu Aspergillus oryzae ? Yuk mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang Aspergillus oryzae . Klasifikasi, Morfologi dan Reproduksi Aspergillus oryzae             Menurut Suriawiria (1986), Jamur Aspergillus oryzae hidup saprofit atau parasit dengan masa berbentuk benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil. Masing-masing benang disebut hifa, dan kumpulan hifa biasa disebut miselium. Miselium Aspergillus oryzae bersekat-sekat. Koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam-hitaman, miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. taksonomi jamur Asperg...

Périgord Truffle ( Tuber melanosporum ) Si Harta Karun Hitam

Tuber melanosporum atau truffle hitam Périgord (bekas provinsi Perancis) , tumbuh bersimbiosis dengan sistem akar pohon ek dan hazelnut. Dengan harga pasar petani sekitar 1000 Euro per kg (harga 2010) dan harga eceran tiga atau empat kali lipatnya, truffle  adalah salah satu makanan mewah termahal di dunia. Jika truffle dipotong maka akan mengelurkan bau yang khas (tidak seperti kebanyakan bau jamur). Tetapi babi, anjing, dan hewan lain dengan penciuman yang sensitif daripada manusia  bisa mencium baunya dari atas tanah. Inilah sebabnya mengapa pemburu truffle profesional menggunakan babi atau anjing untuk membantu mereka menemukan sumber 'emas hitam' ini. Tuber melanosporum   dan Tuber magnatum memiliki aroma yang meniru hormon seks babi jantan. Itulah sebabnya di masa lalu pemburu truffle profesional menggunakan babi betina untuk membantu menemukan harta karun ini. Tetapi saat ini anjing telah menggantikan babi sebagai  pemburu truffle. Distribusi...

Mengenal Aspergillosis Infeksi Jamur yang Disebabkan oleh Aspergillus fumigatus!

MENGENAL ASPERGILLOSIS, INFEKSI JAMUR YANG DISEBABKAN OLEH  Aspergillus fumigatus   Apasih penyakit Aspergillosis itu?  😦         Jadi, penyakit  Aspergillosis merupakan suatu kelompok mikosis yang disebabkan oleh infeksi jamur spesies Aspergillus yaitu Aspergillus fumigatus .  Jamur ini dapat ditemukan di tanah, air dan tumbuhan yang mengalami pembusukan, khususnya pada pupuk kandang dan humus. Penyakit aspergillosis ini memiliki tingkat penyebaran yang cukup luas karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia ataupun hewan.       Aspergillosis terutama disebabkan oleh Aspergillus fumigatus , selanjutnya diikuti oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus niger . Aspergillosis tergolong penyakit pernafasan, organ tubuh yang diinfeksi ialah paru-paru, kantong udara, dan trachea. Paru-paru yang baik berwarna merah jingga dan seperti spons, dapat terisi udara dengan baik. Paru-paru berukuran terlalu besar dapat terjadi ...