Si Kecil yang
Merugikan, Verticillum dahliae
Assalamu’alaikum teman-teman, bagaimana kabarnya? Semoga
selalu dalam lindunganNya. Seperti yang kita tahu, sekarang kita dihadapkan
pada suatu keadaan yang menuntut kita lebih berhati-hati, waspada, dan kita
dituntut untuk membatasi ruang gerak kita. Virus corona menjadi momok buat kita
sekarang. Hal tersebut juga berdampak pada mahasiswa, dimana semua kegiatan
belajar mengajar dilakukan secara online. Berikut akan kita ulas sedikit mengenai
jamur Verticillum dahliae yang menyerang beberapa tanaman hortikultural
sebagai salah satu tugas online matkul mikologi.
Jamur V. dahliae merupakan jamur patogenik yang sangat merugikan
berbagai jenis tanaman hortikultura, termasuk kentang, tomat, cabai, dll.
Sekali jamur ini terinfestasikan ke suatu daerah pertanaman, maka ia dapat
menyebabkan penyakit yang hebat dan kerugian hasil.
KLASIFIKASI
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum :
Pezizomycotina
Class : Sordariomycetes
Subclass :
Hypocreomycetidae
Family : Plectosphaerellaceae
Genus : Verticillium
Species : Verticillium dahliae
https://www.cabi.org
GEJALA YANG DITIMBULKAN
- · Memunculkan garis-garis berwarna cokelat
- · Gejala serangan biasanya mulai terlihat pada 10—14 hari setelah infeksi
- · Menguningnya daun-daun di bagian bawah batang.
- · Tiga pekan berselang, pucuk-pucuk tanaman pun layu.
- · Pada tingkat serangan berat hampir semua daun kuning dan kering mulai dari pangkal batang hingga pucuk
KARAKTERISTIK
Verticillium dahliae,
patogen yang ditularkan melalui tanah, termasuk kelas jamur Deuteromycetes
(Fungi Imperfecti), sekelompok jamur, yang tidak memiliki tahap seksual yang
diketahui. V. dahliae memiliki kisaran inang yang luas. Lebih dari 300 spesies
tanaman berkayu dan herba diketahui rentan terhadap patogen jamur ini. Penyakit
ini, layu Verticillium, bermasalah di daerah beriklim dunia, terutama di daerah
irigasi. Tidak ada langkah-langkah penyembuhan setelah tanaman terinfeksi.
Lebih dari 300 spesies
tanaman berkayu dan herba diketahui rentan terhadap V.dahliae termasuk tomat,
terong, lada, kentang, peppermint, krisan, kapas, aster, pohon buah-buahan,
stroberi, raspberry, mawar, alfalfa, maple, dan elm. Tahan tanaman termasuk
semua monokotil, semua gimnospermae, apel, crabapple, abu gunung, beech, birch,
dogwood, hackberry, hawthorn, linden, honeylocust, oak, sycamore, poplar,
walnut, dan willow. V. dahliae terjadi di seluruh dunia tetapi lebih penting di
zona beriklim sedang.
CIRI-CIRI
Verticillium
dahliae merupakan cendawan imperfecti alias tidak mempunyai stadium sempurna. Ia
memiliki konidiofor panjang, bercabang-cabang, dan sebagian cabang membentuk
berkas seperti sapu. Konidium tidak berwarna, lonjong, bersel 1, menyebar, dan
membentuk kelompok berlendir. Rahasia dahsyatnya serangan lantaran ia
menghasilkan enzim yang memutus rantai pektin pada jaringan tanaman dan
mehibentuk enzim pektinase. Enzim itulah yang menyebabkan dinding-dinding sel
vanili menjadi lunak dan terjadi pembusukan jaringan. Penguraian pektin itu
pula yang masuk ke dalam pembuluh batang dan menyumbat aliran air. Akibatnya,
pertumbuhan tanaman terhambat. Tanaman menjadi kerdil, daun layu, menguning,
dan mengeriput. “Selain enzim, ia juga menghasilkan senyawa toksik yang
meracuni tanaman,” kata mantan dekan Fakultas Pertanian UGM itu. Kondisi itulah
yang mempercepat tanaman menemui ajal.
Verticillium dahliae termasuk dalam kelas jamur Deuteromycetes.
Gambar garis hifa, condiophores, dan conidia Verticillium (Fungi Imperfecti),
sekelompok jamur, yang tidak memiliki tahap seksual yang diketahui. Miselium
vegetatif bersifat hialin, septat, dan berinti banyak. haploid dalam budaya.
Konidia berbentuk bulat telur atau ellipsoid dan biasanya bersel tunggal.
Mereka ditanggung oleh phialides, yang merupakan hifa khusus yang diproduksi
dalam bentuk lingkaran di sekitar masing-masing konidiofor. Fotomikrograf
konidiofor dan konidia verticillate. Setiap phialide membawa massa konidia.
Verticillium dinamai untuk susunan phialides verticillate (= whorled) ini pada
conidiophore. Jamur membentuk microsclerotia di jaringan sekarat, yang
merupakan massa hifa melan.
EKOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
V.dahliae secara alami terjadi pada tingkat rendah di tanah dan tumbuh lebih baik pada suhu yang sedikit lebih tinggi 25 -28 oC. Jamur dapat mengatasi musim dingin sebagai miselium di inang abadi, puing-puing tanaman, dan bagian propagatif vegetatif. Jamur dapat bertahan selama bertahun-tahun (10 tahun atau lebih) di tanah dalam bentuk struktur kecil, hitam, seperti benih yang disebut microsclerotia. Mikrosklerotia bahkan dapat terbentuk pada dan di akar halus banyak spesies tanaman tahan tanpa menyebabkan gejala. Mikrosklerotia distimulasi untuk berkecambah oleh eksudat akar tanaman inang dan bukan inang. Jamur menembus akar tanaman yang rentan di daerah pemanjangan dan korteks dijajah. Dari korteks, hifa menembus endodermis dan menyerang pembuluh xilem tempat konidia terbentuk. Kolonisasi vaskular terjadi ketika konidia diambil ke dalam tanaman bersama dengan air. Ketika tanaman yang sakit itu mati, jamur bercabang di seluruh jaringan kortikal kemudian menghasilkan mikrosklerotia, yang dilepaskan ke tanah dengan penguraian bahan tanaman.
PENYEBARAN
Penyebaran patogen jarak jauh terjadi melalui umbi benih yang terinfeksi, dan stok penanaman.
Pada tanaman hias tanpa akar atau tanaman yang diperbanyak secara vegetatif, pembibitan dapat
menyebarkan jamur dengan menjual stok bibit yang tidak bergejala, tetapi terinfeksi. Setelah
terbentuk di suatu bidang atau lanskap, penyebaran patogen terjadi terutama oleh penanaman
tanah dan pergerakan tanah oleh angin atau air. Kepadatan inokulum dan tingkat keparahan penyakit
cenderung meningkat dari tahun ke tahun ketika tanaman rentan ditanam.
Kerusakan yang disebabkan oleh V. dahliae pada tanamanseringkali lebih parah di lahan yang
penuh dengan nematoda lesi akar, Pratylenchus penetrans. Nematoda ini dapat meningkatkan
keparahan penyakit dengan mengubah fisiologi inang, sehingga membuat tanaman lebih rentan
terhadapkerusakan. Gejala dapat berkembang bahkan ketika kepadatan populasi Verticillium
dan P. penetrans secara individual terlalu rendah untuk menyebabkan penyakit yang signifikan
PENCEGAHAN
Langkah
pencegahan lain gunakan bibit tahan penyakit. Tanaman yang menunjukkan gejala
sakit langsung dipotong dan dimusnahkan. Untuk menekan perkembangan cendawan,
lingkungan akar dapat ditanami paku-pakuan atau diberi serasah daun cengkih.
Berikan pula sabut kelapa di pangkal batang, terutama pada musim kemarau, untuk
menjamin kelembapan di lingkungan perakaran.
Penggunaan
biovaksin juga dibenarkan Mesakh Tombe. Menurutnya, kalau tak ada verticillium
lemah, isolat Fusarium oxysporum nonpatogenik juga dapat dipakai. Sebab,
“Penelitian di luar negeri membuktikan, isolat cendawan avirulen itu juga efektif
mengatasi penyakit verticillium pada berbagai tanaman,” ujar Mesakh.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.budidayatani.com/2019/05/mengatasi-serangan-cendawan.html
forestryimages.org
ipmimages.org
Suganda, dkk. 2003. DETEKSI JAMUR Verticillium dahliae KLEBIHAN
PENYEBAB PENYAKIT LAYU TANAMAN DI SENTRA BUDIDAYA KENTANGLEMBANG DAN
PANGALENGAN. Jurnal Bionatura, Vol.
5, No. 1, Maret 2003 : 38 : 47
Demikian sedikit ulasan mengenai jamur Verticillum dahliae. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar