Baru-baru ini sedang marak-maraknya virus Corona atau covid-19 yang mengancam kesehatan di berbagai negara termasuk negara kita, Indonesia. Virus ini menyerang sistem pernapasan pada manusia dan mudah menyebar luas. Fyi, update terbaru virus Corona di Indonesia total 227 kasus positif dan 25 meninggalkan dunia pada Rabu,18 Maret 2020.
Nah, ada yang mirip covid-19 but they're absolutly different. Persamaannya adalah sama-sama berukuran nano dan sama-sama mengancam kesehatan. Sedangkan perbedaannya, kalau covid-19 adalah virus, kalau dia adalah fungi/jamur. Dia adalah Candida auris.
Apa sih Candida auris itu?
Candida auris adalah jamur mikroskopis yang sifatnya pathogen atau dalam hal ini dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksinya biasa disebut kandidias. Jamur ini masih satu genus atau berkerabat dengan Candida albicans yang menyebabkan sariawan atau keputihan pada wanita.

Gambar Candida auris.
sumber : www.cdc.gov/fungal/candida-auris
Candida auris termasuk ke dalam filum ascomycota, kelas Saccharomycotales,ordo Saccharomycetes, dan genus Candida (Dwidjoseputro. 1989:76).
Sedikit perkenalan, tubuh jamur tersusun oleh hifa. Hifa adalah suatu struktur berbentuk tabung menyerupai seuntai benang panjang. Kumpulan hifa disebut miselium. Dinding sel hifa tersusun atas khitin dan selulosa. Susunan inilah yang membuat fungi berbeda dengan bakteri dan juga membuat dinding selnya sangat kuat.
Berdasarkan penampakannya fungi dikelompokkan ke dalam: kapang (moulds or molds), Khamir (yeasts), dan cendawan (mushrooms). Candida auris termasuk ke dalam Khamir.

Gambar Candida auris fase hifa
sumber : www.bbc.com/indonesia
Yeast atau Khamir merupakan fungi uniseluler dan dapat bersifat dimorfisitik,yaitu memiliki dua fase dalam siklus hidupnya, bergantung pada keadaan lingkungan, yaitu fase hifa (membentuk miselium) dan fase Khamir (membentuk sel tunggal). Fungi yang memiliki tahapan uniseluler (yeast-state) dan tahapan miselium (mycelium-state) dalam siklus hidupnya disebut yeast-like fungi(Gandjar, Indrawati, Wellyzar Sjamsuridzal, dan Ariyanti Oetari. 2006: 74).
Sel Candida ini berbentuk bulat, lonjong, atau bulat-lonjong. Koloninya pada medium padat sedikit timbul pada permukaan medium, dengan permukaan halus, licin atau berlipat-lipat, berwarna putih atau kekuningan dan berbau ragi. Besar koloni bergantung pada umur( Suprihatin,1982).
Fungi filum ascomycota bereproduksi secara seksual menghasilkan karpus atau tubuh buah seksual yang didalamnya dihasilkan askus (jamak: asci) yang menghasilkan spora seksual, yaitu askospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan membentuk blastokonidia(Gandjar, Indrawati, Wellyzar Sjamsuridzal, dan Ariyanti Oetari. 2006: 48).
Pada awalnya Candida auris tidak berbahaya dan biasa hidup di kulit dan selaput lendir. namun spesies ini telah berevolusi menjadi berbahaya, menurut Centres for Deases and Prevention (CDC).
jamur ini pertama kali diidentifikasi tahun 2009 pada telinga pasien di Jepang. Auris adalah nama Latin dari telinga, sehingga spesies ini diberi nama C.auris. Hingga kini sudah menyebar ke 30 negara, termasuk Amerika Serikat, Venezuela, Inggris, Spanyol, dan India.
Apa yang membuat jamur ini tahan terhadap berbagai macam obat antijamur?
hal ini juga yang sedang diteliti oleh berbagai ahli di dunia, salah satunya para ahli di
Centres for Deases and Prevention (CDC), Amerika Serikat. menurut hasil penelitian CDC,
lebih dari sepertiga sampel Candida auris kebal terhadap dua hingga tiga obat antijamur yang tersedia.
Centres for Deases and Prevention (CDC), Amerika Serikat. menurut hasil penelitian CDC,
lebih dari sepertiga sampel Candida auris kebal terhadap dua hingga tiga obat antijamur yang tersedia.
secara genetik tingkat kekebalannya di tiap benua berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan jamur ini telah berkembang secara terpisah ( dalam waktu yang bersamaan) di berbagai negara. Hasil penelitian CDC menunjukkan bahwa jamur ini mampu hidup pada suhu di atas 42 derajat Celcius dimana spesies Candida yang lain tidak bisa. Contohnya Candida albicans yang hidup pada suku 36-38 derajat Celcius. Selain itu, C.auris juga dapat bertahan pada lingkungan dengan kadar garam tinggi.
Satu teori menyatakan, penggunaan fungisida (zat kimia yang dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan jamur) yang meluas telah mendorong "super-fungi" ini untuk mengembangkan resistensinya. Teori tersebut juga menyatakan Fungisida azole telah terlibat sebagai penyebab fungi menjadi tahan obat. Menurut jurnal PLOS Pathogens pada 2012, antijamur ini telah membuka celah bagi Aspergillus fumigatus dan Candida auris untuk lebih kuat mengembangkan kemampuan bertahan hidup (kumparan.com/kumparansains).
seperti halnya covid-19, Candida auris juga menyerang manusia dengan sistem kekebalan lemah.
Infeksi biasanya menyebar di sekitar area perawatan kesehatan; sering lebih mudah mempengaruhi mereka yang sudah dalam kondisi lemah, juga bisa menyebar melalui kontak dengan pasien penderita atau bisa juga melalui peralatan dan permukaan benda yang telah terkontaminasi.
Infeksi biasanya menyebar di sekitar area perawatan kesehatan; sering lebih mudah mempengaruhi mereka yang sudah dalam kondisi lemah, juga bisa menyebar melalui kontak dengan pasien penderita atau bisa juga melalui peralatan dan permukaan benda yang telah terkontaminasi.
kebanyakan orang yang terkena infeksi serius oleh jamur ini sudah sakit dikarenakan penyakit lain terlebih dahulu. Kondisi inilah yang menyebabkan sulitnya infeksi Candida auris didiagnosa. gejala paling umum yang muncul adalah demam, lesu, dan kelelahan yang tidak berangsur membaik setelah diberikan antibiotik. hanya tes laboratorium yang bisa mendiagnosis adanya infeksi dari jamur tersebut. Infeksi dari jamur ini bisa berakibat fatal, terutama bila telah menyebar ke jantung, pembuuh darah, dan otak.
saat ini, Centres for Deases and Prevention (CDC) terus berupaya untuk mencari tahu cara mengontrol penyebaran Candida auris dengan jalan melakukan tes strain Candida auris untuk memonitor responnya terhadap obat-obatan anti jamur. salin itu juga mempelajari genome sequencing dari DNA fungi untuk mengetahui bagaimana penyebaran spora di seluruh dunia.
meskipun jamur ini belum ditemukan di Indonesia, kita tetap harus wapada ya. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dimulai dari hal paling sederhana contohnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. Kenapa memakai sabun ? karena sabun bisa melarutkan asam lemak pada bakteri maupun virus. jika membran lemaknya telah larut maka bakteri dan virus akan hancur berantakan.
Daftar Pustaka
Cortegiani, Andrea, Giovanni Misseri, & Anuradha Chowdhary. (2018). Epidemiology, clinical characteristics, resistance, and treatment of infections by Candida auris. Journal of Intensive Care. 6 (69), 1; https://ensivecare.biomedcentral.com.
Dwidjoseputro. 1989. Mikrobiologi Umum. Bandung: Bumi Aksara
Gandjar, Indrawati, Wellyzar Sjamsuridzal, dan Ariyanti Oetari. 2006 . Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta : Buku Obor.
Gandjar, Indrawati, Wellyzar Sjamsuridzal, dan Ariyanti Oetari. 2006 . Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta : Buku Obor.
Ryan,Kean et al.(2020). Candida auris: A Decade of Understanding of an Enigmatic Pathogenic Yeast. Journal of Fungi. 6(1), 30; https://doi.org/10.3390/jof6010030.
Suprihatin, Siti Dumilah. 1982. Candida dan Kandidiasis pada Manusia. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
www.bbc.com/indonesia diakses pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 17.07 WIB.
https://www.cdc.gov/fungal/candida-auris/candida-auris-qanda.html diakses pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 15.32 WIB.
https://kumparan.com/kumparansains/misteri-jamur-mematikan-candida-auris-yang-kebal-obat-anti-jamur-1qsGa1FGFOt diakses pada Jumat, 20 Maret 2020 pukul 13.04 WIB.
Sofiatul Milah/ 18308144034 / Biologi B 2018
Komentar
Posting Komentar