Salam Scientist Muda!
Haii Scientist
muda (walaupun udah ada yang gak muda lagi, hehehe), gimana nih kabarnya? Siap untuk
menambah pengetahuan lagi? Kepo ya dengan judulnya? Gak sabar mau tahu apa
bener jamur yang satu ini sudah ada berabad-abad??
Eeeeiitts, sabar
dulu gaess. Seperti kata pepatah “Kalau tak kenal maka tak sayang”
Iya sayaangg... Mari
kita kenali dikit demi sedikit. Check it out...
![]() |
(sumber gambar : Tri Wahyu Priyatiningsih)
|
Gambar di atas adalah tempe (Yaiyalah masak tahu?), tempe adalah lauk yang selalu menjadi penyelamat kita anak kos dikala tanggal tua menghadang. Lauk tempe andalan banget deh karena harganya yang murah meriah (alias lagi bokek, wkwkw). Eh eh bentar dehh, kalian suka bingung gak sih putih-putih kayak kapas diantara kacang kedelai itu apa?? Apakah dari kacang kedelainya? Atau dari daun pisangnya?? Hah?
Gini deh, karena mimin buaek hati dan tidak sombong mimin kasih tahu aja yaa..
Bagian yang seperti
kapas putih itu namanya jamur gaess, nama jamurnya adalah Rhizopus oligosporus. Jamur ini termasuk ke Kingdom Fungi, Filum Zygomycota,
Kelas Zygomycetes, Ordo Mucorales, Famili Mucoraceae, dan Genus Rhizopus
(Enrenb, 1821).
Yukk kepoin lebih
lanjutt yukkk....
Apa Itu Rhizopus oligosporus??
Rhizopus oligosporus merupakan jamur untuk produksi
kultur starter tempe di industri rumah tangga. Jamur ini umumnya digunakan untuk memfermentasikan kedelai menjadi tempe (Soetrisno,1996).
Jamur ini dapat tumbuh di darat (buah, roti, dan sayuran yang membusuk), di tanah yang lembab ataupun pada sisa organisme yang sudah mati (Santoso, 2005). Wuiii keren kan jamur yang satu inii, kayak kamu iya kamu, hehe...
Jamur ini dapat tumbuh di darat (buah, roti, dan sayuran yang membusuk), di tanah yang lembab ataupun pada sisa organisme yang sudah mati (Santoso, 2005). Wuiii keren kan jamur yang satu inii, kayak kamu iya kamu, hehe...
Struktur Sel Rhizopus
oligosporus
![]() |
(sumber gambar : Inger Ohlsson) |
Terpampang nyata
jika hifanya tidak bersekat (senositik) dan bercabang-cabang. Jumlah inti banyak dan
letaknya tersebar (Kuswanto dan Slamet, 1989).
![]() |
(sumber gambar : Pearson Education Inc) |
Darigambar di atas, dapat diketahui bahwa jamur ini punya 3
tipe hifa, yaitu :
- Stolon (hifa membentuk tekstur pada permukaan substrat).
- Rizoid (hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan).
- Sporangiofor/tangkai hifa (hifa yang tumbuh tegak di permukaan substrat dan memiliki sporangium di ujungnya). Dan di dalam sporangium globular berisi spora-spora (Kuswanto dan Slamet, 1989).
Reproduksi Sel
- Jamur ini bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan menggunakan spora nonmotil (spora yang tidak dapat bergerak) yang dihasilkan oleh sporangium (Sutikno,2009). Jadi, saat sporangium sudah matang atau dewasa, sporangium akan pecah dan mengeluarkan spora. Sehingga spora akan berhamburan. Berikut ini merupakan gambar mikroskopis saat spora keluar dari sporangium.
![]() |
(Sumber gambar: Tri Wahyu Priyatiningsih) Perbesaran 40x |
- Reproduksi seksualnya dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+). Dua hifa tersebut berkompatibel atau berkonjugasi dengan menghasilkan zigospora. Lalu zygospora akan berkembang menjadi individu baru, lalu mengeluarkan spora. Spora lalu berkembang menjadi hifa-hifa. Lalu kedua hifa akan berkonjugasi lagi dan seterusnya. Maksud dari berkonjugasi adalah kedua inti saling bergabung dan membentuk struktur seperti jembatan (Sutikno,2009). Berikut merupakan siklus reproduksi secara seksualnya.
![]() |
(Sumber gambar : Bagus Winarta) |
Kelebihan Jamur Tempe Ini Adalah :
- Dapat menghasilkan enzim protease. Enzim ini memiliki kekuatan untuk menguraikan bahan makanan yang kompleks menjadi bahan yang mudah diserap oleh tubuh. Ketika kedelai terikat bersama oleh miselium putih, jamur melepaskan enzim yang membuat produk kaya protein ini lebih mudah dicerna manusia (Margiono, 1992). Muuantull banget kan jamur ini
- Dapat menghasilkan zat anti bakteri penghambat penyakit bakteri emersi dan melawan bakteri gram positif, termasuk Aspergillus flavus dan Staphylococcus aureus yang berpotensi berbahaya bagi tubuh kita.
- Dapat melindungi dari aflatoksin. Aflatoksin yaitu sejenis racun yang diproduksi oleh jamur tertentu (Purwoko dan Pamdyanti, 2004). Kan ditempe itu gak cuman ada Rhizopus oligosporus doang gaes, tapi juga ada jamur lain yang bisa memiliki aflatoksin, nah jamur Rhizopus oligosporus dapat melindungi tempe dari ketoksikan jamur lain. Jamur saja melindungi tempe, masak iya kamu kalah sama jamur? wkwkw (bercanda gais)
- Mengandung asam laktat, di mana asam laktat ini sangat bagus untuk pencernaan manusia (Sutikno,2009).
- Rhizopus oligosporus dalam tempe sudah dikenal berabad-abad lalu di berbagai dunia. Menurut William Shurtleff dan Akiko dalam bukunya The Book Of Tempeh : A Super Soyfood From Indonesia mengungkapkan bahwa tempe sangat digemari di negara lain seperti Jepang yang telah mengonsumsi tempe selama 19 tahun dikarenakan kandungan proteinnya yang sangat tinggi. Selain di Jepang, tempe juga terkenal di negara Prancis, Hongaria, Polandia, dan negara lainnya. Tempe saja dipelajari dan dijadikan buku oleh orang luar negeri, tempe memang superrr sekali kan?
Bagaimana Scientist
muda apakah rasa penasarannya sudah terbayarkan? Dari penjelasan di atas kita
harus bangga dong punya tempe. Di luar negeri saja tempe sangat populer dan
digemari. Jadi, jangan kalahkan tempe yang bergizi dengan junk food yang tidak
tahu bergizi atau tidak.
Selain bangga karena kita memiliki tempe, kita juga
harus berterima kasih nih sama jamur yang terkandung dalam tempe yaitu Rhizopus oligosporus.
Terima kasih Rhizopus oligosporus <3
Terima kasih tempe, karena selalu menemaniku disaat tanggal tua, hehehe
Sekian penjelasan mengenai
jamur Rhizopus oligosporus, semoga
bermanfaat bagi teman-teman semua. Mohon maaf bila terdapat kata-kata yang kurang tepat ataupun kalimat curhatan saya. Saya sebagai penulis sangat berterimakasih
bila pembaca memberi masukan ataupun pertanyaan, terimakasih
juga sudah membaca blog kami J
Semangat untuk
menambah pengetahuan dan wawasan!
Salam Scientist Muda!
Tri Wahyu Priyatiningsih / 18308141025 / Biologi B 2018
Daftar Pustaka
Kuswanto,
R. K.,
Sedarmadji, Slamet. 1989. Mikrobiologi Pangan. Yogyakarta : UGM Press.
Margiono, S., Rahayu, Sutrisna Endang. 1992.
Molekular Genetika Mikroba. Yogyakarta
: UGM
Press.
Purwoko T., dan I.
R. Pamudyanti. 2004. Pengaruh CaCO3 pada
fermentasi asam laktat oleh
Rhizopus oryzae. Jurnal Mikrobiologi
Indonesia 9:19-22.
Santoso. 2005. Teknologi Pengolahan Kedelai. Malang : Universitas
Wdyagama.
Soetrisno, N. S. 1996.
Bunga Rampai Tempe Indonesia. Jakarta
: Yayasan.
William Shurtleff dan
Akiko Aoyagi. 1941. The Book Of Tempeh :
A Super Soyfood From
Indonesia. London : Harper & Row Publisher.
Sutikno. 2009. Fermentasi Tempe. Diakses tanggal 19
Maret 2020 pukul 18.10 WIB ( http://Sutikno.blog,uns.ac.id/2009/04/28
)
www.pearson.com diakses tanggal 19 Maret 2020
pukul 18.00 WIB.
Mantap, memberikan wawasan tentang jamur yang ada di tempe
BalasHapusSemangatt...
BalasHapusIlmu yg bermanfaat buat semua orang...mantul pokoknya
Mantul mbak yuning💛
BalasHapusMau tanya fdong dek Yuning, mekanisme penghasilan enzim protease dalam jamur ini gimana? Hehe makasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTerimakasih atas pertanyaanya Kak Putri.
HapusDari berbagai jurnal dan makalah yang sudah saya baca, belum ada penelitian yang dapat menjelaskan secara rinci bagaimana mekanisme Rhizopus oligosporus menghasilkan enzim protease tersebut, dan hanya menyebutkan bahwa Rhizopus oligosporus dapat menghasilkan enzim protease saja. Seperti makalah yang berjudul “Produksi Enzim Protease dari Jamur Rhizopus Oligosporus” oleh Qoriatul Arbaiyah saja tidak dapat menjelaskan mekanisme penghasilan enzim protease oleh jamur ini.
Mohon maaf tidak dapat menjelaskan lebih rinci mengenai pertanyaan Kak Putri
Terbaek lah👍🏻
BalasHapusMantul gambar preparat ngambil sendiri👍
BalasHapusMau tanya dong min, dulu pas SMP taunya jamur untuk tempe itu namanya Rhizopus oryzae,, nah berarti dia berkerabat dekat dengan Rhizopus oligosporus ini yah sehingga keduanya bisa untuk membuat tempe ?
BalasHapusIya kakak Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dikelompokan dalam 1 genus. Dan memang kedua jamur ini dapat membuat tempe, akan tetapi Rhizopus oligosporus merukan jenis utama jamur pembuat tempenya. Sedangkan R. oryzae tetap dapat membuat tempe, tetapi bukan jamu utama. Pendapat saya seperti itu kakak
Hapusuwuwu mantappp
BalasHapusMantap,pengetahuannya😊😊😊
BalasHapusMantap mantap
BalasHapusjooss, terima kasih ilmunya
BalasHapus