Rhizopus stolonifer adalah agen penyebab penyakit busuk rhizopus dari berbagai buah dan sayuran. R. stolonifer umumnya menyebabkan penyakit pascapanen pada banyak orang buah-buahan dan sayur-sayuran. Ini biasanya menyebabkan pembusukan yang lunak dan berair, dan merupakan jamur yang tumbuh cepat berkembang pada berbagai suhu dan kelembaban relatif (Nishijima et al., 1990).
Jamur ini biasanya juga disebut sebagai jamur kapang hitam roti, karena spora yang dibentuknya berwarna hitam dan sering tumbuh pada roti (Natawijaya Saepudin Pangesti, 2015).
![]() |
Sumber : Encyclopediaa Britannica, Inc. |
Klasifikasi dari Rhizopus Stolonifer adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Phylum : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Order : Mucorales
Family : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus stolonifer.
Rhizopus stolonifer adalah spesies jamur yang hidup dengan memanfaatkan gula atau pati sebagai sumber karbon. Dalam beberapa kasus dapat meyebabkan infeksi pada manusia. Buah matang biasanya paling rentan terhadap Rhizopus stolonifer karena kandungan airnya tinggi. Rhizopus stolonifer merupakan agen penyakit tanaman yang mampu merusak bahan organik melalui dekomposisi. Sporanya dapat ditemukan di udara dan tumbuh cepat pada suhu antara 15 dan 30ºC (Dedi Natawijaya, Adam Saepudin 2015).
Rhizopus stolonifer memiliki koloni berwarna putih pada awal tumbuh, selanjutnya berwarna coklat keabu-abuan. koloni berbentuk seperti kapas yang memproduksi sporangia dalam jumlah besar, memiliki hifa yang panjang, tidak bersepta, memiliki rhizoid, terdapat stolon yang menghubungkan rangkaian sporangia yang terdiri dari 2-5 sporangiofor. Balik koloni berwarna putih (Erna Agustina, 2007).
![]() |
Sumber : http://regitapratiwi97.blogspot.com/ |
Reproduksinya terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan cara membentuk spora didalam sporangium yang terletak diujung-diujung hifa.Sporangium ditunjang oleh sporangiofor. Sporangium stolonifer yang telah tua dan matang biasanya berwarna hitam.Jika telah matang, sporangium akan akan pecah dan menghasiklkan banyak spora.Selanjutnya,spora-spora aknan keluar dan menyebar dengan bantuan angin. Jika spora itu jatuh pada tempat yang cocok, ia akan tumbuh membentuk hifa baru.
![]() |
Sumber : http://www.padil.gov.au/ |
Reproduksi seksual terjadi hanya antara tegangan kawin yang berbeda, yang biasanya berlabel + dan -. Meski tegangan yang kawin secara analisis yang tak dapat dibedakan, mereka sering ditunjukkan dalam hidup diagram siklus sebagai bendera yang berbeda. Ketika tegangan keduanya di dalams udah dekat, menghasilkan hormon-hormon yang menyebabkan ujung hyphal memasang bersama-sama dan mengembangkan ke dalam gametangia, yang menjadi terpisah dari sisa tubuh fungal oleh pembentukan septa. Tembok kota antara keduanya menyentuh dan memecahkan gametangia, dan kedua protoplas-protoplas multinucleate datang berkumpul. + dan – nucleus bergabung untuk membentuk suatu zigospora yang muda dengan beberapa nucleus diploid. Zigospora lalu mengembangkan suatu tebal, mantel hitam keras dan menjadi tidur, sering kali untuk beberapa bulan-bulan. Meiosis terjadi pada waktu perkecambahan. Zigospora membuka dan menghasilkan suatu sporangium yang serupa menghasilkan sporangium dengan tidak berkelamin, dan daur hidup mulai kembali lagi. Berikut adalah gambar dari perkembangbiakan dari Rhizopus Stolonifer.
![]() |
Sumber : Pearson Educaion Inc. |
Rhizopus stolonifer selain sebagai kontaminan, ternyata memiliki kemampuan dalam ferrnentasi misalnya ethanol dan tembakau. Mikrofungi ini juga dapat merubah beberapa steroid dan mensintesis corticoid. Bahan toxin juga terdeteksi pada mikrofungi ini (Fassatiova, 1986).
Rhizopus stolonifer ini menyebar diatas subtratnya karena hifa dari jamur ini adalah Vegetative. Jamur Rhizopus stolonifer bereproduksi dengan cara aseksual dan memproduksi sporangifor bertangkai. Sporangifornya berpisah dari hifa dengan hifa yang lainya oleh sebuah dinding seperti septa. salah satu spesies dari fungi ini yalah jamur Rhizopus sp stolonifer yang ditemukan pada roti yang sudah basi (Hidayatullah, T. 2018).
Daftar Pustaka
Dedi Natawijaya, Adam Saepudin, dan Dwi Pangesti. 2015. “Uji Kecepatan
Pertumbuhan Jamur Rhizopus Stolonifer dan Aspergilus Niger yang Diinokulasikan
pada Beberapa Jenis Buah Lokal.” 1(1): 14–21.
Erna
Agustina. 2007. Penggunaan Mikrofungi Akuatik (Rhizopus Stolonifer) Sebagai
Bioremediator Dalam Mendegradasi Limbah Minyak Nabati. Lingkungan Tropis,
Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia (IATPI).
Fassatiovii,
O. 1986. Moulds and Filamentous Fungi in Technical MikrobioJogy. Churchill
Livingstone Publ. Great Britain. 217 pp.
Hidayatullah,
T. 2018. Identifikasi Jamur Rhizopus Sp Dan Aspergillus Sp Pada Pada Roti Bakar
Sebelum Dan Sesudah Dibakar Yang Dijual Di Alun-Alun Jombang. STIS Insan
Cendekia.
Natwajaya,
Dedi dkk. 2015. Jurnal Uji kecepatan pertumbuhan jamur Rhizopus stolonifer dan
Aspergillus niger yang diinokulasikan pada beberapa jenis buah lokal. Program
studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas siliwangi tasikmalaya.
Nishijima,
W.T., Ebersole, S., and Fernandez, J.A. 1990. Factors influencing development
of postharvest incidence of Rhizopus soft rot of papaya. Acta Horticulturae
269:495-502.
M. Hafizhul Iman/18308144006/Biologi E 2018
Sangat bermanfaat. Terimakasih 😍
BalasHapusKembali kasih kakak. 🙏👍🤗
HapusTerimakasih telah melihat blog kami kakak 🙏🤗
BalasHapusDari bacaan di atas terdapat peralihan warna koloni jamur dr putih ke coklat abu2. Nah, apakah ada faktor yang mempengaruhi perubahan warna tersebut? Apakah umur jamur berpengaruh terhadap perubahan warna koloni? atau jumlah nutrisinya?
BalasHapusTerimakasih mimin yg tidak gondrong lagi :)