Langsung ke konten utama

Ternyata ada Antibiotik yang dihasilkan Jamur nih, Ga percaya? Kuyy disimak informasinya!


Mengenal Jamur Penghasil Penisilin: Penicillium chrysogenum

Apa itu Penisilin? Bagaimana Jamur bisa sebagai penghasil Penisilin? Untuk informasi lebih jelasnya, simak artikelnya dibawah ini yaa. Enjoy for Reading!😉😄
Penisilin merupakan golongan antibiotika β-laktam yang memiliki nilai komersial tinggi karena digunakan secara luas untuk memproduksi antibiotik semisintetik lain (amoksilin, ampisilin) serta mempunyai kemampuan mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Menurut Waluyo (2004), sifat-sifat yang dimiliki oleh penisilin adalah sebagai berikut:
  1. Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang (host)   
  2. Bersifat bakteriosidal dan bukan bakteriostatik.
  3. Tidak menyebabkan resistensi pada kuman.
  4. Berspektrum luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif.
  5. Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.
  6. Tetap aktif di dalam plasma, cairan badan, atau eksudat.
  7. Larut di dalam air dan bersifat stabil.
  8. Bacteriosidal level, di dalam tubuh cepat dicapai dan dapat bertahan untuk waktu yang lama.

Penicillium merupakan kapang yang termasuk dalam Eumycetes (fungi sejati) serta termasuk dalam kelas Deuteromycetes. Ciri-ciri spesifiknya yaitu hifa bersekat atau bersepta, miselium bercabang, biasanya tidak berwarna, konidiofora bersekat dan muncul di atas permukaan, berasal dari hifa di bawah permukaan, bercabang atau tidak bercabang, kepala spora terbentuk seperti sapu dengan sterigmata muncul di dalam kelompok, konidium membentuk rantai karena muncul satu per satu dari sterigmata. Konidium pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecoklatan (Fardiaz, 1992). Penicillium memiliki ujung konidiofor yang tidak melebar melainkan bercabang-cabang dengan deretan konidium. Kelompok ini meliputi genus yang membentuk konidium dengan struktur yang disebut penisilius (Rahayu dkk., 1989). 

Penicillium chrysogenum merupakan jamur yang sangat penting di dalam industri fermentasi untuk menghasilkan penisilin yang merupakan salah satu antibiotik komersil yang utama. Antibiotik adalah bahan-bahan bersumber hayati yang pada kadar rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Produksi penisilin oleh jamur Penicillium chrysogenum terjadi selama fase stasioner sehingga dikenal sebagai metabolit sekunder. Dalam metabolit sekunder ini terdapat fase pertumbuhan (tropofase) dan fase pembentukkan produk (idiofase). Kebanyakan produk diproduksi setelah pertumbuhan masuk dalam fase stasioner (Madigan et al.,2000).
(e-journal.uajy.ac.id)

Menurut (Kitzmann, 2007), Klasifikasi dari Penicillium chrysogenum adalah sebagai berikut:


Kingdom         : Fungi
Filum               : Ascomycota
Kelas               : Eurotiomycetes
Ordo                : Eurotiales
Famili              : Trichocomaceae
Genus              : Penicillium 
            Spesies            : Penicillium chrysogenum
Penicillium chrysogenum melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Sporanya terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Menurut Carlile dan Watkinson (1994), spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara.
Jamur Penicillium chrysogenum termasuk dalam Filum Ascomycota yang umumnya bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual Ascomycota adalah dengan membentuk konidiospora (spora konidia). Reproduksi seksual dengan membentuk askospora di dalam askus. Umumnya askus tersebut dibentuk dalam tubuh buah yang disebut askokarp (askoma).
https://pak.pandani.web.id 
https://pak.pandani.web.id 

Koloni Penicillium chrysogenum memiliki permukaan seperti kapas, dan berwarna hijau kekuningan atau hijau agak biru pucat, jika setelah tua akan berwarna semakin gelap (Gandjar dkk., 1999). Jamur Penicillium chrysogenum merupakan jamur penghasil penisilin, penisilin sendiri merupakan kelompok antibiotik yang ditandai adanya cincin beta-laktam dan diproduksi oleh beberapa jamur (ekariot) yang terdiri dari genus Penicillium dan Aspergillus, serta bakteri seperti Streptomyces sp. Menurut (Madigan dkk., 2003) Penisilin dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu:
1.      Penisilin alami, meliputi penisilin G dan penisilin V yang diproduksi melalui fermentasi Penicillium chrysogenum, yang efektif melawan Streptococcus, Gonococcus, dan Staphylococcus.
2.  Penisilin semisintetik, meliputi asam ampisilin, oksasilin, metisilin, dan karbenisilin yang juga diproduksi oleh Penicillium chrysogenum. Penisilin semisintetik dihasilkan dengan cara memodifikasi struktur penisilin G secara signifikan, seperti spektrum aktivitas ditingkatkan sehingga lebih efektif melawan bakteri Gram negatif.
Jamur Penicillium chrysogenum sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi produksi Penisilin. Dalam proses produksi Penisilin, komponen penyusun mediumnya harus lengkap, seperti mengandung corn steep liquor, laktosa, prekursor, dan garam mineral, sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme untuk membentuk biomassa sel dan produk berupa metabolit. Gula dapat dimanfaatkan oleh jamur sebagai sumber karbon untuk memproduksi penisilin (Demain, 1959). Suhu, pH, aerasi, dan agitasi juga memengaruhi proses produksi penisilin. Menurut (Waluyo, 2004) menyatakan bahwa kebanyakan kapang bersifat mesofilik, yaitu mampu tumbuh baik pada suhu ± 27 ºC. Suhu optimum untuk produksi penisilin oleh Penicillium chrysogenum dan kapang lainnya di dalam memproduksi penisilin sekitar 24-30 °C. Kebanyakan kapang dapat tumbuh dengan baik pada pH 2,0-8,5, tetapi biasanya pertumbuhan akan baik bila pada kondisi asam atau pH rendah.
Penisilin memiliki struktur yang sama dengan struktur D-alanin-D-alanin terminal pada peptidoglikan, yang mekanisme kerja Penisilin dengan menganggu sintesis dinding sel. Akibatnya enzim transpeptidase yang dibentuk menjadi tidak sempurna dan melemahkan kekuatan dinding sel pada bakteri (Volk dan Wheeler, 1993).
Sekian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menambah wawasan teman-teman semua. Jangan lupa, dishare dan comment yaa. Thank you and See you, next chapter😉😆


Estulesya Ika Fitriana/18308141038/Biologi E

Daftar Pustaka
Carlile, M.J. dan S.C. Watkinson. 1994. The Fungi. London: Academic Press Ltd
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,. 1992.
Gandjar, I., W. Sjamsuridzal, A. Oetari. 1999. Mikologi: Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kitzmann, S.A. 2007. Penicillium chrysogenum. http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/kitzmann_step/Classification.html. Diakses pada tanggal 19 Maret 2020.
Madigan, M.T., J.M. Martinko dan J. Parker. 2000. Biology of Microorganisms 9th edition. Prentice Hall International, Inc. New Jersey.
Madigan, M.T., Martinko, J.M., dan Parker, J. 2003. Brock Biology of Microorganisms Tenth Edition. Pearso Education, Inc. USA.
Rahayu, K.,dkk. 1989. Fermentasi Pangan, PAU Pangan dan Gizi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada,.
Volk, W.A., dan Wheeler, M.F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Waluyo, L., 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM press.
https://e-journal.uajy.ac.id diakses pada tanggal 18 Maret 2020
https://pak.pandani.web.id diakses pada tanggal 19 Maret 2020





Komentar

  1. Berarti jamur ini termasuk makroskopis apa mikroskopis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jamur ini termasuk mikroskopis karena masuk kedalam golongan kapang, sedangkan jamur yang tergolong mikroskopis lainnya yaitu yeast.

      Hapus
  2. Apa manfaat jamur ini dalam bidang kesehatan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jamur Penicillum chrysogenum digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba pada manusia. Contohnya seperti radang tenggorokan akibat infeksi Streptococcus.

      Hapus
  3. Selain dengan angin, penyebaran sporanya dengan bantuan apa saja? Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut sumber yang saya baca, cara penyebaran spora pada jamur ini yang paling umum adalah oleh angin.

      Hapus
  4. Wahh, bagus sekali kak. Jadi tau :)
    Kak mau tanya, berarti genus Penicillium itu semua penghasil antibiotik atau cuma spesies ini yaa kak? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak semua genus Penicillium penghasil antibiotik. Hanya spesies ini saja yang menghasilkan antibiotik penisilin.

      Hapus
  5. Bermanfaat sekali, apakah jamur yg bisa dijadikan penicilin hanya jenis diatas saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berdasarkan sumber, jamur Penicillium chrysogenum merupakan jamur penghasil penisilin dan Penisilin sendiri diproduksi oleh beberapa jamur (ekariot) yang terdiri dari genus Penicillium dan Aspergillus. Jadi untuk jenis jamur lain yang bisa memproduksi Penisilin ada juga jenis Aspergillus

      Hapus
  6. Mau tanya maksud dari penisilin G dan V itu bagaimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi maksudnya Penisilin G dan V itu termasuk golongan Penisilin, antibiotik penisilin terdiri dari beberapa macam golongan yang di antaranya ada Benzilpenisilin (Penisilin G) dan Fenoksimetilpenisilin (Penisilin V).

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspergillus oryzae, Jamur Pembuat Sake dan Kecap

           Mungkin kalian pernah dengar minum khas Jepang yang bernama Sake? Atau mungkin kalian yang suka masak sering menggunakan salah satu bahan masak yaitu kecap? Apakah kalian tau kalau Sake dan kecap dibuat dari jamur yang sama yaitu Aspergillus oryzae ? Yuk mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang Aspergillus oryzae . Klasifikasi, Morfologi dan Reproduksi Aspergillus oryzae             Menurut Suriawiria (1986), Jamur Aspergillus oryzae hidup saprofit atau parasit dengan masa berbentuk benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil. Masing-masing benang disebut hifa, dan kumpulan hifa biasa disebut miselium. Miselium Aspergillus oryzae bersekat-sekat. Koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam-hitaman, miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. taksonomi jamur Asperg...

Périgord Truffle ( Tuber melanosporum ) Si Harta Karun Hitam

Tuber melanosporum atau truffle hitam Périgord (bekas provinsi Perancis) , tumbuh bersimbiosis dengan sistem akar pohon ek dan hazelnut. Dengan harga pasar petani sekitar 1000 Euro per kg (harga 2010) dan harga eceran tiga atau empat kali lipatnya, truffle  adalah salah satu makanan mewah termahal di dunia. Jika truffle dipotong maka akan mengelurkan bau yang khas (tidak seperti kebanyakan bau jamur). Tetapi babi, anjing, dan hewan lain dengan penciuman yang sensitif daripada manusia  bisa mencium baunya dari atas tanah. Inilah sebabnya mengapa pemburu truffle profesional menggunakan babi atau anjing untuk membantu mereka menemukan sumber 'emas hitam' ini. Tuber melanosporum   dan Tuber magnatum memiliki aroma yang meniru hormon seks babi jantan. Itulah sebabnya di masa lalu pemburu truffle profesional menggunakan babi betina untuk membantu menemukan harta karun ini. Tetapi saat ini anjing telah menggantikan babi sebagai  pemburu truffle. Distribusi...

Mengenal Aspergillosis Infeksi Jamur yang Disebabkan oleh Aspergillus fumigatus!

MENGENAL ASPERGILLOSIS, INFEKSI JAMUR YANG DISEBABKAN OLEH  Aspergillus fumigatus   Apasih penyakit Aspergillosis itu?  😦         Jadi, penyakit  Aspergillosis merupakan suatu kelompok mikosis yang disebabkan oleh infeksi jamur spesies Aspergillus yaitu Aspergillus fumigatus .  Jamur ini dapat ditemukan di tanah, air dan tumbuhan yang mengalami pembusukan, khususnya pada pupuk kandang dan humus. Penyakit aspergillosis ini memiliki tingkat penyebaran yang cukup luas karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia ataupun hewan.       Aspergillosis terutama disebabkan oleh Aspergillus fumigatus , selanjutnya diikuti oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus niger . Aspergillosis tergolong penyakit pernafasan, organ tubuh yang diinfeksi ialah paru-paru, kantong udara, dan trachea. Paru-paru yang baik berwarna merah jingga dan seperti spons, dapat terisi udara dengan baik. Paru-paru berukuran terlalu besar dapat terjadi ...