Langsung ke konten utama

Mengenal Jamur Enoki, Si Jamur Unik Mirip Tauge

Mengenal Jamur Enoki, Si Jamur Unik Mirip Tauge
(Sumber gambar: www.mudahdicari.com diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 09.00 WIB)


Flammulina velutipes atau lebih akrab dikenal dengan nama “jamur enoki” telah populer di kalangan masyarakat sebagai jamur yang sering diproduksi dan dikonsumsi. Jamur yang banyak di temukan di negara Jepang ini merupakan jamur yang memiliki bentuk tubuh yang sangat unik. Jamur Enokitake memiliki tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge (Borhani. 2011). Dikenal juga sebagai jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas. Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur ini juga bisa tumbuh di permukaan batang kayu lapuk pohon-pohon berdaun lebar seperti Bebesaran dan Kesemek. Jamur ini sering dianggap sebagai hama bagi beberapa produk pertanian.
Jamur ini memiliki karakteristik yang memikat termasuk salah satunya yaitu rasanya yang lezat, berfungsi mencegah banyak penyakit, dan memiliki kemampuan dalam meningkatkan perkembangan anak. Tidak heran jika jamur enoki diperjualbelikan sebagai obat di negara-negara Asia, khususnya China dan Jepang. Sumber lain menyatakan bahwa jamur enoki dapat digunakan untuk berdiet karena satu mangkuk jamur mentah diperkirakan dapat menyediakan 20 kalori. Jamur enoki juga tidak mengandung gula, oleh sebab itu aman dikonsumsi bagi penderita diabetes dan dapat dijadikan sebagai pilihan bahan makanan untuk berdiet. Selain itu jamur ini dapat menjaga kesehatan, dan dipercaya dapat memberikan umur panjang bagi yang memakannya (Kavanagh, K. & Sullivan, D., 2004).
Suatu penelitian pernah dilakukan oleh Hassan, Ghada & El-Kady yang meoptimalkan daerah yang tergenang untuk memproduksi biomassa miselium jamur enoki. Penelitian tersebut dilakukan dengan mengisolasi jamur enoki dengan suhu optimum untuk fermentasi sebesar 25°C selama 15 hari, dan pH berkisar sekitar 6,8 dengan ukuran inokulum 8-9%. Biomass dari miselium jamur enoki mengandung senyawa kimia yang secara relatif dapat disamakan dengan penyusun utama dari tubuh buah. Hasil dari penelitian ini mempertimbangkan tentang nutrisi dan senyawa kimia yang terkandung di dalam fungus ini.
Klasifikasi jamur enoki menurut Alexopoulus (1996) adalah sebagai berikut:
Kingdom             : Fungi
Divisio                 : Basidiomycota
Classes                : Homobasidiomycetes
Ordo                    : Agaricales
Familia                : Marasmiaceae
Genus                  : Flamullina
Spesies                : Flammulina velutipes.
Ciri dari jamur Enokitake yang hidup liar adalah memiliki tudung berwarna coklat, berbentuk cembung dan ukurannya dapat mencapai 3 cm. Tudung ini akan semakin datar seiring bertambahnya usia jamur Enokitake. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Ali Borhani, Susanna M. Badalyan, Narine N. Garibyan, Saied Ali, dan Esmaeil Yasmari, menemukan spesies jamur enoki di area hutan Behshar, Iran. Pada penelitian tersebut ditemukan jamur enoki yang tumbuh  di pohon Zelkova carpinifolia, dan yang lainnya tumbuh di pohon  Diospyros lotus. Tubuh buah (fruiting body) tumbuh berkelompok dan berjumlah 10-50 pada pohon Diospyros lotus, 3-8 pada pohon Zelkova carpinifolia.
Basidiokarp berwarna kuning gelap, berbentuk cembung hingga datar. Basidiokarp jamur enoki tipis, dagingnya elastis dan permukaannya lembab. Panjang batangnya yaitu 3-10 cm, dengan diameter 0.3-0.4 cm, cendereung melengkung ke bawah, berwarna kuning hingga coklat tua, permukaannya seperti beludru, dan tidak terdapat ring.  Spora ellipsoid (berbentuk elips) dengan ukuran 5.6-8 x 3.4 mikrometer. Miselium jamur enoki kesat, berwarna putih yang kemudian berubah menjadi berwarna coklat kekuningan atau coklat bercampur putih. Pigmentasi pada pusat koloni berbeda dar koloni yang berada di pinggir. Lebar hifa 2.4-6.4 µ. Klamidosporanya berlimpah, berbentuk spherical hingga ellipsoid dengan ukuran 8-7.2x 11.2-14.4 µ. Arthrokonidia berbeda-beda ukurannya, ada yang cylindrical, rounded, atau ellipsoid hingga akhir.
            Jamur Enoki (Flammulina velutipes) termasuk ke dalam divisi jamur Basidiomycota. Reproduksinya dapat terjadi secara aseksual dan seksual sebagai berikut :
1.     Reproduksi Aseksual (Vegetatif) Basidiomycota
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan membentuk konidiospora. Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Hifa haploid yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor kemudian terbentuk spora. Lalu spora tersebut akan diterbangkan oleh angin. Apabila kondisi lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.
2.     Reproduksi Seksual Basidiomycota
Reproduksi seksual terjadi dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp.
a) Basidium membentuk 4 tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
b) Inti diploid dalam basidium kemudian membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid (n)
c) Kemudian inti tersebut akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma dan berkembang menjadi basidiospora.
d) Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, maka mereka akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid.

(Sumber gambar: www.biomagz.com diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 10.00 WIB)
Kajian Pustaka

Alexopoulos, C. J., Mims, C. W., and Blackwell, M. 1996. Introductory Mycology. (4th ed.). USA: John Wiley and Sons Inc.
Kavanagh, K. & Sullivan, D., 2004, Fungi, dalam Denyer, S. T., Hodges, N. A., & Gorman, S. P., Hugo and Russell’s Pharmaceutical Microbiology, Seventh Edition, Blackwell Publishing Company, UK.
Borhani, ali, dkk. 2011. “Flamullina velutipes (Curt.:Fr) Singer: An Adible Mushroom in Northern Forest of Iran and Its Antagonistic Activity Againts Selected Plant Pathogenic Fungi”. International Journal of Biology, Vol. 3, No. 2 : 162-167.

www.biomagz.com diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 10.00 WIB
www.mudahdicari.com diakses pada Selasa, 17 Maret 2020 pukul 09.00 WIB

Nama: Eugenia Viandra Putri Laudes
NIM: 18308141034
Kelas: Biologi E 2018

Komentar

  1. menurut mimin. Jamur ini bisa membantu manusia dalam mengurangi penyebaran virus Corona, atau syukur-syukur bisa mencegah virus corona, yg sdh mengentayagi masyarakat? ya kepo aja min

    BalasHapus
  2. min kalau dikonsumsi terlalu banyak apakah memabukkan?

    BalasHapus
  3. Berarti jamur ini ga bisa tumbuh di Indonesia?

    BalasHapus
  4. jamur enoki bisa buat mencegah penyakit apa ya kak ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspergillus oryzae, Jamur Pembuat Sake dan Kecap

           Mungkin kalian pernah dengar minum khas Jepang yang bernama Sake? Atau mungkin kalian yang suka masak sering menggunakan salah satu bahan masak yaitu kecap? Apakah kalian tau kalau Sake dan kecap dibuat dari jamur yang sama yaitu Aspergillus oryzae ? Yuk mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang Aspergillus oryzae . Klasifikasi, Morfologi dan Reproduksi Aspergillus oryzae             Menurut Suriawiria (1986), Jamur Aspergillus oryzae hidup saprofit atau parasit dengan masa berbentuk benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil. Masing-masing benang disebut hifa, dan kumpulan hifa biasa disebut miselium. Miselium Aspergillus oryzae bersekat-sekat. Koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam-hitaman, miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. taksonomi jamur Asperg...

Périgord Truffle ( Tuber melanosporum ) Si Harta Karun Hitam

Tuber melanosporum atau truffle hitam Périgord (bekas provinsi Perancis) , tumbuh bersimbiosis dengan sistem akar pohon ek dan hazelnut. Dengan harga pasar petani sekitar 1000 Euro per kg (harga 2010) dan harga eceran tiga atau empat kali lipatnya, truffle  adalah salah satu makanan mewah termahal di dunia. Jika truffle dipotong maka akan mengelurkan bau yang khas (tidak seperti kebanyakan bau jamur). Tetapi babi, anjing, dan hewan lain dengan penciuman yang sensitif daripada manusia  bisa mencium baunya dari atas tanah. Inilah sebabnya mengapa pemburu truffle profesional menggunakan babi atau anjing untuk membantu mereka menemukan sumber 'emas hitam' ini. Tuber melanosporum   dan Tuber magnatum memiliki aroma yang meniru hormon seks babi jantan. Itulah sebabnya di masa lalu pemburu truffle profesional menggunakan babi betina untuk membantu menemukan harta karun ini. Tetapi saat ini anjing telah menggantikan babi sebagai  pemburu truffle. Distribusi...

Mengenal Aspergillosis Infeksi Jamur yang Disebabkan oleh Aspergillus fumigatus!

MENGENAL ASPERGILLOSIS, INFEKSI JAMUR YANG DISEBABKAN OLEH  Aspergillus fumigatus   Apasih penyakit Aspergillosis itu?  😦         Jadi, penyakit  Aspergillosis merupakan suatu kelompok mikosis yang disebabkan oleh infeksi jamur spesies Aspergillus yaitu Aspergillus fumigatus .  Jamur ini dapat ditemukan di tanah, air dan tumbuhan yang mengalami pembusukan, khususnya pada pupuk kandang dan humus. Penyakit aspergillosis ini memiliki tingkat penyebaran yang cukup luas karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia ataupun hewan.       Aspergillosis terutama disebabkan oleh Aspergillus fumigatus , selanjutnya diikuti oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus niger . Aspergillosis tergolong penyakit pernafasan, organ tubuh yang diinfeksi ialah paru-paru, kantong udara, dan trachea. Paru-paru yang baik berwarna merah jingga dan seperti spons, dapat terisi udara dengan baik. Paru-paru berukuran terlalu besar dapat terjadi ...