![]() |
Sebagian besar jamur giant puffball (Calvatia gigantea) berdiameter antara 10 hingga 70 sentimeter. |
Yups! Kalian tidak salah baca. Jamur yang nama ilmiahnya Calvatia gigantea ini memang berukuran gigantic alias raksasa, bahkan merupakan salah satu spesies jamur yang paling besar yang
ada di dunia. Nah, untuk lebih lengkapnya, check
this post out!
Deskripsi
![]() |
Perbandingan jamur giant puffball dengan kaki orang dewasa. (Source: © Michel Frisch | www.inaturalist.org/photos/61974521) |
Jamur puffball
raksasa atau yang biasa disebut giant
puffball ini memiliki nama latin Calvatia
gigantea. Jamur ini termasuk salah satu jamur paling besar yang ada di
dunia. Kebanyakan puffball raksasa
berdiameter 10 hingga 70 cm (3,9 hingga 27,6 inci), meskipun kadang-kadang
beberapa dapat mencapai diameter hingga 150 cm (59 inci) dan berat 20 kilogram
(44 lb). Bagian dalam giant puffball dewasa
berwarna coklat kehijauan, sedangkan interior puffball yang belum matang berwarna putih. Jamur raksasa
ini bisa dimakan saat muda. Tubuh buah jamur puffball akan berkembang dalam waktu beberapa minggu dan dengan
segera mulai terdekomposisi dan membusuk. Pada saat itulah jamur ini mulai berbahaya
untuk dimakan (Seltzer, 2019).
Permukaan
luar halus meskipun kadang-kadang sedikit kasar, seperti chamois (kulit yang
sangat halus) jika disentuh. Awalnya berwarna putih, kemudian menjadi kuning
atau cokelat, lama kelamaan akhirnya menjadi warna zaitun gelap. Bisa ditemukan
di halaman, di padang rumput, dan hutan terbuka, kadang-kadang di daerah aliran
sungai. Jamur ini sangat besar dan memiliki bentuk yang unik (Fergus, 2003).
Tekstur
jamur puffball raksasa umumnya
lembut, seperti potongan roti. Jamur ini memiliki rasa yang samar, enak, tetapi
tanpa rasa yang khas. Selain dapat dimakan dan sangat dikenal, Calvatia gigantea juga digunakan sebagai
obat penahan darah. Mekanismenya adalah mengurangi pendarahan dengan
menggunakan spora dan untuk pembalut luka. Jamur ini juga memiliki calvacin
agen anti-kanker yang diisolasi dari tubuh buah yang masih muda. Namun, tidak
ada informasi apakah ini masih digunakan di masa sekarang. Orang yang pertama kali
mendeskripsikan tentang puffball
raksasa adalah oleh naturalis Jerman August Johann George Kalr Batsch pada
tahun 1786. Dia menyebut jamur ini sebagai Lycoperdon
giganteum. Kemudian pada tahun 1904 Curtis Gates Lloyd, seorang ahli
mikologi dan apoteker Amerika mengubah namanya menjadi nama saat ini, Calvatia gigantea (Michigan State
University, 2016).
Klasifikasi
Calvatia adalah genus dari sekitar
35 spesies yang sangat umum di daerah beriklim sedang. Puffball raksasa dapat dimakan saat masih muda dan putih di dalamnya, ditemukan pada
akhir musim panas di humus atau tanah basah. Tubuh buahnya bisa mencapai 120 cm
(4 kaki) dan berisi 1013 spora.
Klasifikasi dari jamur puffball raksasa adalah sebagai berikut.
Kingdom : Fungi
Filum :
Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Calvatia
Spesies : Calvatia gigantea
Distribusi
Jamur Calvatia gigantea ini mayoritas
ditemukan di negara-negara subtropis, terutama di daerah Amerika Utara dan
Eropa Barat, serta di sebagian kecil belahan bumi yang lain seperti beberapa
negara di Amerika Selatan, Rusia, Australia dan Selandia Baru, dan terakhir pada sebagian kecil di negara di Afrika dan Asia.
Gambar bumi diambil dari satelit, titik merah menunjukkan daerah persebaran Calvatia gigantea.
|
Siklus Hidup
Dikutip
dari laman Missouri Department of Conservation, puffball raksasa kadang-kadang bisa sangat besar, beratnya 25 pon
atau lebih. Seorang ahli mikologi memperkirakan jumlah spora dalam puffball berukuran
15 inci memiliki jumlah sekitar tujuh triliun. Struktur giant puffball yang seperti bola ini sebenarnya adalah kantung
spora. Saat belum matang, bagian dalamnya padat, tetapi saat matang berubah
menjadi bubuk-bubuk spora. Spora dilepaskan ketika kantung pecah karena cuaca
atau kerusakan (https://nature.mdc.mo.gov/discover-nature/field-guide/giant-puffball).
Tidak
seperti kebanyakan jamur, seluruh spora puffball
raksasa dibuat di dalam tubuh buah. Spesimen jamur giant puffball yang besar dapat mengandung hingga beberapa triliun
spora. Spora berwarna kekuningan, halus, dan berukuran 3 hingga 5 mikrometer
(0,00012 hingga 0,00020) (Augustyn, 2020).
![]() |
Spora
jamur puffball raksasa (Calvatia gigantea),
pemindaian oleh scanning electron micrograph
(SEM). Perbesaran: 540x bila dicetak dengan lebar 10 cm. (Source: © Alex Hyde | www.sciencephoto.com/media/609268/view/giant-pufball-spores-sem) |
![]() |
Spora giant puffball (Calvatia gigantea) berdasarkan pemindaian SEM dengan false-coloured, pembesaran 8000x bila dicetak dengan lebar 10 cm. (Source: © Alex Hyde | https://alexhyde.photoshelter.com/image/I0000AnUPj7U2d9s) |
Siklus hidup
Calvatia gigantea secara keseluruhan
mirip seperti Basidiomycota pada umumnya, dengan sedikit perbedaan. Penulis
belum menemukan diagram siklus hidup Calvatia
gigantea secara khusus. Akan tetapi, karena Calvatia gigantea termasuk ke dalam famili yang sama dengan Lycoperdon pyriforme, famili Agaricaceae, mereka kemungkinan
besar memiliki siklus hidup yang serupa.
Ada bentuk
haploid (n) dan diploid (2n) serta fase dikaryotik yang panjang (n + n).
Haploid haploid yang sesuai dapat bergabung atau “kawin” dengan memasukkan
kedua nukleus ke dalam sel hifa tunggal (plasmogomi). Pada titik ini, organisme
dikenal sebagai dikariote karena memiliki dua ("di") inti yang
berbeda ("karyote") dan mengembangkan struktur reproduksi. Ketika
sel-sel tertentu melakukan karyogami, dua inti haploid bergabung dan membentuk
sel diploid yang disebut basidia yang terletak di bagian bawah jamur. Meiosis
sel-sel ini menghasilkan basidiospora haploid yang terpapar ke udara sehingga
angin dapat membawanya ke lokasi baru. Reproduksi dikariotik jamur berbentuk struktur
yang spherical atau hampir bola
membulat, yang terdiri dari kapsul basidia dikaryotik. Setelah matang, basidia
ini kemudian dapat melakukan meiosis dan menghasilkan basidiospora haploid
(masih di dalam kapsul). Ketika sudah siap, selungkup luar pecah mengeluarkan
awan spora. Spora didistribusikan melalui angin. Ketika kondisi
lingkungan yang tepat terjadi, basidiospora berkecambah dan berkembang menjadi
miselia haploid, sehingga menyebabkan siklus untuk memulai dari awal lagi (Wojcik,
2007).
![]() |
Siklus Reproduksi pada Lycoperdon pyriforme (famili Agaricaceae).
(Source: © Kyle Wojcik | www.bioweb.uwlax.edu/bio203/2011/wojcik_kyle/reproduction.htm) |
Peran dalam Ekosistem
Puffball raksasa adalah saprotoroph, yang berarti mereka memakan
bahan organik mati. Jamur saprobik memainkan peran yang sangat penting dalam
memecah bahan keras dari makhluk hidup dan mengembalikan nutrisi tersebut ke
tanah. Kebanyakan jamur ini temukan di halaman rumput, ladang, tepi lapangan,
dan kadang-kadang pada kayu keras. Mereka biasanya muncul selama musim gugur. Puffball raksasa biasanya muncul kembali
di tempat yang sama setiap tahunnya.
Referensi:
· Augustyn,
Adam et al. 2020. Encyclopedia Britannica:
Lycoperdaceae. https://www.britannica.com/science/Lycoperdaceae
(diakses pada 19 Maret 2020 pukul 12:50
WIB)
· Fergus,
C dan Charles Fergus. 2003. Common Edible
& Poisonous Mushrooms of the Northeast.
Pennsylvania: Stackpole Books.
· Michigan
State University. 2016. Calvatia gigantea. www.bonito.psm.msu.edu/2016/12/calvatia
gigantea/ (diakses pada 18 Maret 2020
pukul 20:10 WIB)
· Missoury
Department of Consevation. Giant Puffball. www.nature.mdc.mo.gov/discover nature/field-guide/giant-puffball
(diakses pada 19 Maret 2020 pukul 10:00 WIB)
· Seltzer,
Carrie. 2019. Giant Puffball. www.inaturalist.org/guide_taxa/511922
(diakses pada 18 Maret 2020 pukul 16:50
WIB)
· Wojcik,
Kyle. 2007. Lycoperdon pyriforme. www.bioweb.uwlax.edu/bio203/2011/wojcik_kyle/reproduction.htm
(diakses pada 19 Maret 2020 pada pukul 10:50)
Oleh: Nur Maryam Hidayah / 18308144024 / Biologi E 2018
Di tanah yg seperti apa jamur ini tumbuh ?
BalasHapusDi tanah yang subur, humus, tanah pekarangan rumah dan hutan juga bisa. Jamur ini lumayan tahan sinar matahari, jadi asalkan lembap, terkena terik matahari pun tetap bisa tumbuh, tidak terlalu rewel seperti spesies jamur lainnya.
Hapus- Nur Maryam H
Mau tanya dung kak, mekanisme mengurangi pendarahan use spora dan u pembalut luka tuh gmna ya? Bisa dijelasin lg?
BalasHapusSeperti yang dijelaskan
Hapusadalah pada artikel di atas, mengurangi pendarahan dengan mengaplikasikan spora untuk pembalut luka, jadi spora bekerja sebagai agen yang membantu proses koagulasi dari sel darah. Hal ini sudah sejak lama dilakukan oleh orang Native Amerika.
- Nur Maryam Hidayah
Gemes bangett sama jamurnyaa, jadi pengen pelukk *ehhh wkwk emangnya aman?
BalasHapusJamur ini aman kok untuk dipegang, jangan khawatir! Kalau untuk dikonsumsi, sebaiknya konsumsi ketika masih muda ya, yaitu ketika warnanya masih putih.
Hapus- Nur Maryam Hidayah