Langsung ke konten utama

Jamur Peningkat Imunitas dan Penangkal Radikal Bebas, ada di Indonesia!



Jamur Peningkat Imunitas dan Penangkal Radikal Bebas, ada di Indonesia!


Volvariella volvacea termasuk ke dalam kelas  "BASIDIOMYCETES" (Jamur pembentuk basidium) (Suharjo, 2006). Istilah “basidiomycota” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata basidium yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Divisi Basidiomycota sering disebut juga sebagai the club fungi atau yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Aktivitasnya adalah menguraikan polimer lignin pada kayu dan berbagai bagian tumbuhan yang lain. . Fungi tidak memiliki klorofil, oleh karena itu fungi tergolong organisme heterotrof. Meskipun bersifat heterotrof, fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh.

Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan          : Fungi
Divisi              : Basidiomycota
Kelas               : Homobasidiomycetes
Ordo                : Agaricales
Famili              : Pluteaceae
Genus               : Volvariella
Spesies            : Volvariella volvacea
(Sinaga, 2015 dalam Ade, 2017)


Struktur Tubuh dan Sel

Tubuh buahnya disebut basidiokarp. Bentuk basidiokarpnya ada yang serupa piala (Cyatus), kuping (Auricula), serupa payung dan mempunyai pembungkus (Volva) dan  seperti kulit mengkilat (Ganoderma). Tubuh buah terdiri dari 4 bagian, yaitu tangkai (Stipe), tudung (Pileus), pembungkus dasar tangkai (Volva), dan bilah (Lamella). Saat belum matang, terdapat universal veil yang membungkus pileusTubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan zat kitin. Zat kitin tersusun atas polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Hifa memiliki dua inti dan memiliki hubungan yang saling mengapit. Sel-sel hifa tersebut dipisahkan oleh septa yang kompleks.


Sesuai dengan nama ilmiahnya Volvariella volvacea jamur ini memiliki Alfa atau cawan berwarna coklat muda yang awalnya merupakan selubung pembungkus badan buah. Dalam perkembangannya tangkai dan tudung buah membesar sehingga selubung tersebut tercapai dan terangkat ke atas sehingga sisanya yang tertinggal di bawah akan menjadi cawan. jika cawan ini telah terbuka akan terbentuk bila yang saat matang memproduksi basidia dan basidiospora. Jamur merang juga memiliki cawan yang menutupi bagian tangkai dasar mendekati tanah dengan bentuk yang unik yaitu membulat dan mendorong di bagian atas titik ini memiliki ukuran yang berbeda-beda juga tergantung dengan pertumbuhannya. Jamur ini memiliki warna yang sangat beragam mulai dari warna coklat putih kekuningan dan memiliki warna buram (Suhardjo 2010).

Si Penangkal Radikal Bebas dan Meningkatkan Imunitas

            Kelompok utama  molekul bioaktif  yang dihasilkan  oleh  jamur diantaranya polisakarida,  terpenoid,  fenolat,  lektin,  statin dan lain-lain. Polisakarida fungi merupakan  subtansi  immune-modulating yang paling potensial dari jamur. Polisakarida tersebut ada dalam  dinding  sel dengan berbagai  ikatan  glycosidic,seperti (1,3)  and (1,6)-β-D-glukans.  Polisakarida  secara  signifikan  mempunyai kemampuan  immune-stimulating,  antioxidant,antibacteria (wasser, 1999).

Antioksidan pada jamur merang yaitu senyawa fenolik atau amin aromatik yang bekerja dengan memutus rantai yang akan memotong perbanyakan reaksi berantai dari senyawa radikal bebas. Aktivitas yang tinggi dari asam fenolik pada jamur memiliki fungsi sebagai antioksidan (Chang dan Miles, 2004). Antioksidan sendiri bekerja dengan menunda dan menghambat pembentukan radikal bebas. Satu molekul antioksidan dapat dapat bereaksi dengan radikal bebas tunggal dan mampu untuk menetralkan radikal bebas dengan mendonasikan satu elektronnya (Brewer, 2011).

Jamur merang juga mengandung Selenium dan Niacin (mineral esensial) mempunyai peranan penting pada system imunitas, system thyroid, dan dapat mencegah kanker. Sehingga jamur merang mempunyai nilai nutrisi yang sangat tinggi dan bukan tidak mungkin dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan (Ukoima et al., 2009).

Cara Reproduksi

a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
            Reproduksi secara aseksual terjadi diawali dibentuknya konidiospora. Konidia merupakan spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi sampai terbentuk banyak konidia. Hifa haploid yang telah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor lalu terbentuk spora. Kemudian spora itu akan diterbangkan oleh angin. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, pasti konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.

b. Reproduksi Seksual (Generatif)
1.      Reproduksi seksual terjadi dengan pertemuan antara hifa (+) serta hifa (-).
2.      Pertemuan tersebut akan membuat terjadinya proses plasmogami (larutnya dinding sel). Lalu inti dari salah satu hifa akan pindah masuk ke hifa yang lainnya.
3.      Proses tersebut membuat terbentuknya hifa dengan 2 inti haploid berpasangan biasa disebut dikariotik.
4.      Hifa diploid dikariotik lalu akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik.
5.      Miselium ini pun tumbuh membentuk tubuh buah yang biasa disebut basidiokarp.
6.      Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi penyatuan 2 inti haploid dalam basidium menjadi diploid, Proses penyatuan ini biasa disebut kariogami.
7.      Basidium membentuk 4 tonjolan yang biasa disebut sterigma pada ujungnya.
8.      Inti diploid dalam basidium lalu membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid (n).
9.      Lalu inti tersebut akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma serta berkembang menjadi basidiospora.
10.  Bila basidiospora terlepas dari basidium serta jatuh pada tempat yang sesuai, pasti mereka akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid.


Kehidupan jamur berawal dari spora atau basidiospora yang kemudian akan berkecambah membentuk hifa yang berupa benang-benang halus kemudian bergabung menjadi satu dan membentuk gumpalan kecil yang disebut dengan miselium. Misellium kemudian tumbuh membesar menjadi badan buah titik sementara itu pertumbuhan jamur dimulai dari kepala jarum atau pin kancing kecil (small button) atau kancing badan dan stadia telur atau (egg). Tahap selanjutnya adalah perpanjangan atau elongation dan dewasa atau muncul saat stadium perpanjangan tangkai jamur akan memanjang dan tudung juga membesar hingga mengoyak selubung yang berbentuk telur atau selubung besar. Selubung besar yang kaya akan menempel di tangan jamur dan berbentuk seperti cawan atau (vulva). Pada tahap akhir atau jamur dewasa tangga jamur memanjang dan tudung jamur juga mekar sempurna. Selanjutnya jamur merang akan memproduksi basidium dan basidiospora yang kemudian menghasilkan spora untuk memulai kehidupan baru. Tipe perkembangan badan seperti ini disebut angiocarpic (Suhardjo 2010).

Persebaran

            Menurut Chang dan Miles (1989), jamur merang sudah dibudidayakan di China sejak tahun 1822 yang diabadikan pada tugu Nanhua Utara di propinsi Guangdong . Sekira tahun 1932-1935, jamur ini mulai diperkenalkan ke negara-negara tetangga seperti Filipina, Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lain. Sejak itu jamur ini mulai ditanam dan semakin lama semakin berkembang dan memasyarakat sampai ke Indonesia (Suharjo, 2006).

Biasanya jamur merang mampu bertahan hidup di daerah yang bersuhu tinggi antara 30-38°C, sehingga tidak heran bila jamur merang banyak dibudidayakan di kawasan Asia Timur sampai Asia Tenggara yang memiliki iklim tropis dan subtropics (Bisema 1968).

 Jamur merang dapat tumbuh di sisa-sisa hasil pertanian, seperti kulit kopi, ampas sagu, kulit buah pala, sisa-sisa daun melinjo, sisa-sisa daun serei, dan merang padi. Pembudidayaan jamur merang telah banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur (Bisema 1968).


Daftar Pustaka

Bisema, J.M., 1968. Djamur: jang dapat dimakan, jang beracun dan pengusahaan djamur merang. Jakarta: PT Kinta.
Brewer, M.S. 2011. Natural Antioxidant : Sources, compounds, Mechanism of Action, and Potensial Application. Comprehensive Review in Food Science and Food Safety.
Chang, S.T dan Miler, P.G. 2004. Mushro1`om, edisi ke-5. CRP Press.
Sinaga, M. S. 2001. Jamur Merang dan Budidayanya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suharjo, E. 2006. Budidaya industry jamur konsumsi di Indonesia. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian.
Suharjo, E. 2010. Bertanam Jamur Merang di Media Kardus, Limbah Kapas dan Limbah Pertanian. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Ukoima HN, LO Ogbonnaya, GE Arikpo dan LN Ikpe. 2009. Cultivation of mushroom (Volvariella volvacea) on various farm waste in Obubra local government of cross river state, Nigeria. Pakistan journal of nutrition 8(7): 1059-1061.
Wasser SP, Weis AL. 1999. Medicinal properties of substances occurringin higher Basidiomycetes mushrooms: current perspectives.Int J MedMushr 1: 31-62.

http://www.isms.biz/edible-mushrooms/ ( Diakses, 19 Maret 2020)
https://natureduca.com  ( Diakses, 19 Maret 2020)
https://www.biologijk.com ( Diakses, 18 Maret 2020)


Putri Anjani Nawang Bulan
18308141037
Biologi E 2018


Komentar

  1. Antioksidan yg dihasilkan berasal dari mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari dinding selnya kak, soalnya d dlm dinding sel terdapat polisakarida yg secara signifikan mempunyai kemampuan immune-stimulating, antioxidant.

      Semoga membantu🙏

      Hapus
  2. Wah menarik sekali, bagaimana cara memanfaatkan jamur ini ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa diolah menjadi makanan kak, seperti sup, tumis, ataupun, digoreng crizpy..hmmmm enak wkwkw. Selain itu jga bisa buat pengobatan, dan penghasil uang jga lohhh...caranya dengan bisnis budidaya jamur tsb..

      Semoga membantu🙏

      Hapus
  3. waah.. cara budidaya jamur ini bagaimana ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan bagus kak...untuk lebih lengkapnya bisa cari referensi di google kak atau bisa mengunjungi link berikut: https://m.bisnis.com/amp/read/20190308/99/897459/cara-budidaya-jamur-tiram-nikmat-keuntungan-dengan-modal-secuil

      Semoga membantu🙏

      Hapus
  4. Dikonsumsi bumil aman gak ya?

    BalasHapus
  5. Dikonsumsi bumil aman gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengkonsumsi untuk ibu hamil boleh saja, karena jamur bagus u perkembangan bayi karena mengandung protein serta serat. asalkan jangan mentah yah karena menghindari jamurnya jd bersifat karsigenotik, jd harus d masak terlebih dahulu.

      Semoga membantu🙏

      Hapus
  6. Ada efek sampingnya tidak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Efek samping dapat terjadi, jika kita berlebihan mengkonsumsi apapun, reaksinya berbeda -beda tergantung dari orang yg mengkonsumsinya.

      Semoga membantu🙏

      Hapus
  7. Pada artikel di atas terdapat kalimat: “Basidium membentuk 4 tonjolan yang biasa disebut sterigma pada ujungnya”.
    Bisa dijelaskan lebih lanjut tentang apa itu sterigma?

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi sterigmata adalah seperti tangkai u menyokong basidiospore. Aku punya gambarnya tp sayang ga bsa aku up d komen ini.

      Hapus
  8. Kaa, itu antioksidannya cuma fenolik aja? Apa ada yg lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut jurnal yang saya baca, senyawa antioksidan yang ada pada jamur merang tsb selain fenolik ada flavonoid, serta tanin yang berkontribusi terhadap kapasitas antioksidan yang tinggi.

      Semoga membantu kak🙏

      Hapus
  9. Kayak mirip sama jamur kancing ga sih? ehhh bedanya apa sihh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya hampir mirip karena, jamur2 tsb masuk kedalam satu filum basidiomycota. Untuk perbedaanya misal dalam klasifikasi jamur kancing berbeda famili dg jamur merang, terus dalam reproduksinya secara aseksual jamur kancing ini membentuk tunas serta fragmentasi miselium, untuk morfologinya misal pada tudungnya jamur kancing menutup, serta tangkai /stipenya lebih pendek jamur kancing.

      Semoga membantu🙏

      Hapus
  10. Mantap, makasih infonya.
    Untuk budidaya jamur ini adakah kesulitannya?
    Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kendala pasti ada kak, umumnya si seperti kesulitan untuk mencari bahan baku jerami karena musiman, adanya hama gurem, time pemetikan harus pas kalau telat turunnya harga jual, cuaca ekstrim, butuh modal besar, butuh tenaga ekstra, dll.


      Semoga membantu🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspergillus oryzae, Jamur Pembuat Sake dan Kecap

           Mungkin kalian pernah dengar minum khas Jepang yang bernama Sake? Atau mungkin kalian yang suka masak sering menggunakan salah satu bahan masak yaitu kecap? Apakah kalian tau kalau Sake dan kecap dibuat dari jamur yang sama yaitu Aspergillus oryzae ? Yuk mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang Aspergillus oryzae . Klasifikasi, Morfologi dan Reproduksi Aspergillus oryzae             Menurut Suriawiria (1986), Jamur Aspergillus oryzae hidup saprofit atau parasit dengan masa berbentuk benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil. Masing-masing benang disebut hifa, dan kumpulan hifa biasa disebut miselium. Miselium Aspergillus oryzae bersekat-sekat. Koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam-hitaman, miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. taksonomi jamur Asperg...

Périgord Truffle ( Tuber melanosporum ) Si Harta Karun Hitam

Tuber melanosporum atau truffle hitam Périgord (bekas provinsi Perancis) , tumbuh bersimbiosis dengan sistem akar pohon ek dan hazelnut. Dengan harga pasar petani sekitar 1000 Euro per kg (harga 2010) dan harga eceran tiga atau empat kali lipatnya, truffle  adalah salah satu makanan mewah termahal di dunia. Jika truffle dipotong maka akan mengelurkan bau yang khas (tidak seperti kebanyakan bau jamur). Tetapi babi, anjing, dan hewan lain dengan penciuman yang sensitif daripada manusia  bisa mencium baunya dari atas tanah. Inilah sebabnya mengapa pemburu truffle profesional menggunakan babi atau anjing untuk membantu mereka menemukan sumber 'emas hitam' ini. Tuber melanosporum   dan Tuber magnatum memiliki aroma yang meniru hormon seks babi jantan. Itulah sebabnya di masa lalu pemburu truffle profesional menggunakan babi betina untuk membantu menemukan harta karun ini. Tetapi saat ini anjing telah menggantikan babi sebagai  pemburu truffle. Distribusi...

Mengenal Aspergillosis Infeksi Jamur yang Disebabkan oleh Aspergillus fumigatus!

MENGENAL ASPERGILLOSIS, INFEKSI JAMUR YANG DISEBABKAN OLEH  Aspergillus fumigatus   Apasih penyakit Aspergillosis itu?  😦         Jadi, penyakit  Aspergillosis merupakan suatu kelompok mikosis yang disebabkan oleh infeksi jamur spesies Aspergillus yaitu Aspergillus fumigatus .  Jamur ini dapat ditemukan di tanah, air dan tumbuhan yang mengalami pembusukan, khususnya pada pupuk kandang dan humus. Penyakit aspergillosis ini memiliki tingkat penyebaran yang cukup luas karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia ataupun hewan.       Aspergillosis terutama disebabkan oleh Aspergillus fumigatus , selanjutnya diikuti oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus niger . Aspergillosis tergolong penyakit pernafasan, organ tubuh yang diinfeksi ialah paru-paru, kantong udara, dan trachea. Paru-paru yang baik berwarna merah jingga dan seperti spons, dapat terisi udara dengan baik. Paru-paru berukuran terlalu besar dapat terjadi ...