Tak hanya sebagai "CAMPURAN SUP" jamur kuping memiliki segudang manfaat untuk Pengobatan! Apa tuh? Mari simak!
Haloo sobat
miko ? Bagaimana kabarnya , pasti bosan kan gara-gara COVID-19.Daripada bosan
yuk simak!! Jadikan gabut dan bosanmu bermanfaat ☺
Jamur ini banyak ditemui ketika musim penghujan
biasanya menempel pada batang kayu yang kering atau pada pohon yang telah
roboh. Jamur ini masuk ke dalam kelas Heterobasidiomycetes. Klasifikasinya
sebagai berikut :
Kingdom:
Fungi
Divisio:
Basidiomycota
Kelas :
Heterobasidiomycetes
Ordo :
Auriculariales
Familia:
Auriculariacea
Genus :
Auricularia
Spesies: Auricularia
polytricha
(http://repository.unimus.ac.id/3271/4/BAB%20II.pdf)
Gambar 2. Tubuh buah (basidiocarp) jamur kuping |
Bagian permukaan atas dari jamur kuping ini agak
mengkilat, tubuh buahnya berlekuk-lekuk yang memiliki lebar kira-kira 3-8 cm
dan tebalnya kira-kira 0,1-0,2 cm. Jamur kuping memiliki tangkai buah yang
pendek dan menempel pada substrat. Tubuh buah jamur kuping akan bersifat
galtinous (kenyal), livcin, dan lentur. Sedangka dalm keadaan kering akan
terlihat melengkung dan kaku. Jamur kuping mencapai dewasa jika panjang
basidiocarpnya sudah mencapai 10 cm (Djarijah, 2001).
Gambar 3. Fase perkembangan basidium |
A.polytricha memiliki karakteristik basidium
berupa hypobasidium atau epibasidium yang masing-masing terdiri atas 4 sel.
Semula inti diploid dari calon basidium membelah secara meiosis menjadi dua
bagian. Setiap pembelahan inti selalu diikuti oleh penyekatan basidium menjadi
2 sel. Selanjutnya inti setiap sel membelah dan diikuti penyekatan sel yang
bersangkutan sehingga terbentuk hypobasidium bersel 4 ( Djarijah, 2001).
Setiap sel hypobasidium, tumbuh
epibasidium yang panjang, searah dengan pertumbuhan hypobasidium, dan muncul di
atas permukaan salai. Pada ujung epibasidium, tumbuh sterigmata penghasil
basidiospora. Selanjutnya basidiospora tumbuh menjadi meselium yang akan tumbuh
dewasa yang dilengkapi basidioscarp (Djarijah, 2001).
Gambar 4. siklus hidup jamur kuping |
Tahap-tahap pertumbuhan jamur kuping menurut (Suriwiria, 2002) adalah sebagai berikut :
Spora (basidiospora) yang sudah masak atau dewasa
jika berada di tempat yang lembab akan tumbuh dan berkecambah membentuk
serat-serat halus yang menyerupai kapas, yang disebut miselium atau
miselia. Jika keadaan tempat tumbuh miselia memungkinkan, (temperatur, kelembaban, kandungan C/N/P-rasio substrat tempat tumbuh
baik), maka kumpulan miselia tersebut akan membentuk primordia atau bakal tubuh
buah jamur. Bakal tubuh buah jamur itu akan membesar dan pada
akhirnya akan membentuk tubuh buah atau bentuk jamur. Tubuh buah jamur dewasa akan membentuk spora.
Spora ini tumbuh di bagian ujung basidium, sehingga disebut basidiospora. Jika
sudah matang atau dewasa, spora akan jatuh dari tubuh buah jamur
Bagaimana dengan sitem reproduksi jamur kuping ?
Jamur dapat berkembang biak secara kawin
(seksual) dan secara tidak kawin (aseksual). Reproduksi seksual dicirikan oleh
adanya peleburan dua inti dengan urutan terjadinya plasmogami, kariogami, dan
meiosis. Plasmogami merupakan peleburan protoplasma antara dua sel yang serasi.
Selanjutnya inti dari ke dua sel tadi akan mengalami kariogami. Kariogami
merupakan peleburan antar dua inti sel yang akan menghasilkan inti diploid
(2n). pada proses meiosis, inti yang telah melebur menjadi inti diploid ini
mengalami pembelahan dan intinya yang diploid tereduksi menjadi haploid (n)
kembali (Gunawan, 2005).
Reproduksi seksual merupakan satu cara suatu spesies mempertahankan diri karena umumnya struktur reproduksi seksual tahan terhadap keadaan lingkungan yang ekstrim dibandingkan struktur somanya dan struktur reproduksi aseksualnya (Gunawan, 2005)
Lalu apa saja kandungan dalam jamur
kuping sehingga banyak manfaat yang bisa diambil?
Kandungan jamur kuping per 100 gram dapat dilihat pada
tabel berikut:
Kandungan jamur kuping per 100 gram yaitu jamur mengandung air 14,8 gram, energi 284kkl, protein 9,25 gram, lemak 0,73 gram, karbohidrat 73 gram, vitamin B6 0,112mg, kalsium 159mg ,zat besi 5,88mg, asam pantotenat 0,481mg, folat 58mcg, seng 1,32mg. Jamur kuping banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti sebagi bahan campuran sup, bihun, dan makananenak lainnya. Selain rasanya yang enak dan lezat ternyata jamur ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan loh.. Apa aja sih ??
Kandungan jamur kuping per 100 gram yaitu jamur mengandung air 14,8 gram, energi 284kkl, protein 9,25 gram, lemak 0,73 gram, karbohidrat 73 gram, vitamin B6 0,112mg, kalsium 159mg ,zat besi 5,88mg, asam pantotenat 0,481mg, folat 58mcg, seng 1,32mg. Jamur kuping banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti sebagi bahan campuran sup, bihun, dan makananenak lainnya. Selain rasanya yang enak dan lezat ternyata jamur ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan loh.. Apa aja sih ??
1. Jamur
kuping mampu memperbaiki sirkulasi darah
Permukaan tubuh buah jamur kuping memiliki lendir yang
dapat menetralisis racun. Racun adalah zat yang mempunyai efek buruk terhadap
tubuh. Racun logam berat misalnya,dapat mengakibatkan gangguan sintesis hem dan
aktivitas enzim. Akibatnya,terjadi penurunan kadar sel-sel darah merah yang
mengakibatkan anemia.
3. Jamur
kuping dapat mengatasi ambeien atau wasir
Jamur kuping
hitam merupakan salah satu jamur yang dapat dikonsumsi yang telah diketahui
memiliki beberapa efek farmakologi dimana telah dibuktikan dari beberapa
penelitian bahwa jamur kuping hitam dapat menekan terjadinya agregasi
platelet(anti agregasi platelet), memodulasi fungsi imun, berefek
antioksidatif, serta memiliki aktivitas anti-tumor (Afiukawa, 2013).
Manfaat
lain dari jamur kuping ...
Manfaat lain
dari jamur kuping adalah mencegah atherosclerosis,yakni penebalan dinding bagian
dalam pembuluh darah yang dapat berefek pada penyumbatan dan pembekuan darah
(trombosit), bahkan serangan jantung. Selain itu, jamur kuping juga dapat
dipercaya menurunkan gula darah, sehingga efeknya sangat baik bagi penderita
diabetes mellitus.Selain itu,mengkonsumsi jamur kuping dapat menyembuhkan
penyakit tenggorokan.
Nah itu saja sobat miko, penjelasan mengenai bebagai manfaat dari jamur
kuping, Apabila masih banyak kurangnya mohon dimaklumi hehehe....selamat
membaca sobat semoga dimanapun kalian berada senantiasa diberikan kesehatan.
Semangat melawan COVID-19 dengan berpola hidup sehat kawan! Cukup sekian, apabila ada pertanyaan atau saran bisa ditambahakan di kolom
komentar ya ..terima kasih :)
DAFTAR PUSTAKA
Afiukawa, C.A., Ugwu, Okhecukwu, P.C., Ebenyi, L.N., Oketa, H.A., Idenyi,
J.N dan Ossai, E.C,. 2013. Phytochemical Analysis of Two Wild Edible
Mushrooms, Auricularia polytrichadan Pleurotus, common in OhaukwuArea of Ebonyi
State, Nigeria. Research of Journal Pharmaceutical, Biomedical and Chemical
Sciences,4(2):1065-1070
Djarijah, Nunung Marlina dan Abbas Siregar Djarijah. 2001. Jamur Tiram.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Djuariah,D.dan Sumiati,E.2008. Penampilan Fenotipik Tujuh Spesies Jamur
kuping (Auricularia spp.) di Daratan Tinggi Lembang. Jurnal
Hort.18(3):255-260.
Falakh, S. 2008. Aktivitas Antioksidasi Ekstrak Jamur Kuping Hitam
(Auricularia polytricha). Skripsi.Institut Pertanian Bogor, Bogor
Gandjar, Indrawati & Wellyzar Sjamsuridzal. 2006. Mikologi Dasar dan
Terapan.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Gunawan,A.W. 2005. Usaha Pembibitan Jamur.Jakarta:Penebar Swadaya.
Liana, M., Fitrianingsih, SP & Mulqie, L., 2015. Karakterisasi
Simplisia Dan Ekstrak Etanol Jamur Kuping (Auricularia polytricha (Mont.)
Sacc.), Jurnal Prosiding Unisba, Hal.267-273.
Suprapti, Suharti. 1987. Pertumbuhan Jamur Kuping (Auricularia
polytricha ) pada delapan jenis kayu. Forest Products Research Journal.
Vol. 4 No. 4 (1987) pp. 67-69.
Suriawiria, U. 2002. Budidaya Jamur Tiram. Yoyakarta:Kanisius.
http://repository.unimus.ac.id/3271/4/BAB%20II.pdf
Nuri Amalia Nur Laila/18308141001/BiologiB2018
Sangat bermanfaat sekali artikelnya, terima kasih, semangat terus kak:k
BalasHapusIya, terima kasih juga sudah berkunjung di blog ini:)
Hapusmantap.
BalasHapusTerima kasih :)
HapusSubstrat seperti apakah yang menunjang pertumbuhannya min ? Dapatkah dibudidayakan ?
BalasHapusSebelumnya terima kasih atas pertanyaannya,jamur kuping biasanya tumbuh menempel pada pohon yang roboh atau pada kayu yang kering. Jamur kuping bisa dibudidayakan menggunakan subtrat serbuk gergaji.
HapusBagus kak artikel nya semangat ya
BalasHapusIya, terima kasih:)
HapusBagus kak artikel nya semangat ya
BalasHapusMantap mantap,semangaaattt ganbatte
BalasHapusIya, terima kasih:)
HapusAda berapa jenis jamur kuping?
BalasHapusAda 3 kak, yaitu jamur kuping hitam, jamur kuping merah dan jamur kuping agar. Terimakasih:)
HapusArtikel yang membantu saya mengerjakan tugas biologi, terimakasih sangat membantu
BalasHapusBegini min saya masih bingung mengenai bagian yg menjelaskan bahwa jamur dikatakan dewasa jika panjang basidiokarpnya 10 cm. Nah, apakah harus 10 cm baru bisa dikatakan dewasa? Jika perkembangan basidiokarpnya terganggu sehingga panjangnya tidak 10 cm berarti tidak bisa dewasa? Mohon penjelasannya min
BalasHapusTerimakasih :)
Sebelumnya terima kasih atas pertanyaannya, panjang basidiocarp yang saya sebutkan itu hanya perkiraan jamur kuping dikatakan dewasa ya kak , jadi Basidiospora biasanya dibentuk pada saat tubuh buah dewasa mengalami kematangan. Selama tepi tudung masih berlipat-lipat, tubuh buah dikatakan belum dewasa. Nah basidiospora ini nantinya akan tumbuh menjadi miselium yang akan tumbuh dewasa dilengkapi basidiocarp. Jadi jamur kuping dikatakan dewasa tidak berpatokan pada ukuran basidiocarpnya saja ya,, Terimakasih:)
HapusBagus sekali artikelnya, lain kali boleh dong kak dimasakin jamurnya hehe
BalasHapusSemangat terusss ya
Hehehe iya, terima kasih :)
HapusSemangat bermanfaat, terimakasih ilmunya
BalasHapusIya, sama-sama :)
HapusSemangat bermanfaat, terimakasih ilmunya
BalasHapusSemangat bermanfaat, terimakasih ilmunya
BalasHapusTerimakasih telah menambah wawasan saya, saat ini karena sedang #dirumahaja, menghilangkan rasa bosan dengan membaca-baca artikel seperti ini adalah pilihan tepat karna sangat menambah wawasan.
BalasHapusBetul sekali, terima kasih telah mengunjungi blog kami :)
Hapus