Gambar
1. Jamur pada oncom merah (Sumber : mudarwan.wordpress.com)
Jamur
termasuk dalam kingdom fungi, karena tidak dapat dikelompokkan dalam dunia
hewan maupun tumbuhan. Hidupnya secara Heterotrof (menguraikan bahan-bahan
organik yang ada di lingkungannya seperti sampah dan bangkai) sehingga disebut
organisme pengurai. Jamur merupakan organisme bertalus (thallophyta) yang tidak
memiliki klorofil, hidup disampah, kayu lapuk, atau makanan basi dengan
kelembaban yang cukup. Perbedaan utama dengan bakteri terletak pada inti selnya
(nukleus), yaitu sudah memiliki dinding nukleus (eukariotik). Pada jamur sudah mampu
menghasilkan alat pembiakan spora. Spora jamur yang jatuh ditempat yang lembab
dan mengandung zat organik akan tumbuh menjadi benang-benang halus putih, yang
disebut sebagai miselium atau hifa (hypae). Jenis-jenis hifa berbeda kelaminnya
akan menandakan perkawinan dan hasil peleburan antara kedua jenis hifa akan menghasilkan
hifa dengan badan sel bentuknya bervariasi ada yang askus, sporangiumdan
basidium. Pada beberapa kelas jamur sebelum menghasilkan badan sel pembentuk spora,
membentuk suatu struktur dari percabangan hifa yang akan menghasilkan
spora-spora disebut tubuh buah. Bentuk tubuh buah jamur ada yang seperti
payung, cawan atau mangkuk, kuping piala, papan, dan sebagainya dan orang
mengenal jamur karena tubuh buahnya (Yudianto, 1992).
Reproduksi jamur yang uniseluler berkembang biak secara aseksualnya
dengan membentuk kuncup dan seksualnya dengan membentuk askus kemudian untuk yang
memiliki multiselulernya berkembengbiak secara aseksualnya dengan fragmentasi
dengan cara memutuskan benang hifa dan membentuk spora aseksual yang seksualnya
dengan membentuk inti jantan dan inti betina yang kemudian membentuk spora yang
bernama askus dan basidium. Jamur memiliki 4 divisi yaitu Zigomycota, Ascomycota,
Basidiomycota dan Deuteromycota keempat divisi tersebut yang paling banyak jumlahnya
yaitu divisi Ascomycota dan yang paling sedikit jumlahnya dan belum diketahui
dalam siklus seksualnya yaitu Deuteromycota. Tubuh jamur berupa benang-benang yang
bercabang yang disebut sebagai hifa, tetapi ada pula yang berbentuk bulat atau
batang pendek yang disebut golongan khamir, hifa berinti ada yang bersekat dan
ada yang tidak bersekat fase vegetatip jamur ada pula yang serupa plasma
(lendir) yang hidup bebas, disebut fase plasmodium yang menghasilkan spora
kembar sebagai bentuk alat perkawinannya (Firmansyah, 2013).
Nah
pada kesempaatan kali ini, akan membahas 1 divisi saja. Yakni divisi
Ascomycota. Yang menarik adalah salah satu anggota dari divisi tersebut, Neurospora
sitophila yang sudah sangat kita kenal dengan oncom merahnya. Ada apasih
dalam jamur jenis yang satu ini? Stay tune aja dan nikmati membaca artikel ini
ya.
Klasifikasi
jamur Neurospora sitophila :
Kingdom : Fungi
Subfilum :
Pezizomycotina
Kelas :
Ascomycetes
Ordo :
Sordariales
Famili :
Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies : Neurospora
sitophila.
Jamur ini juga mengalami siklus hidup, yang termasuk di dalamnya
yakni reproduksi secara seksual dan aseksual dengan urutannya adalah :
Gambar
2. The expression of Spore killers in Neurospora
(Sumber:
Dr NB. Raju. 1979. Genetic 90:607-622)
Mula-mula
Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
Hifa
betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium,
masing-masing berinti haploid.
Dari
askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan
anteridium.
Melalui
trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
Askogonium
tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi
karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
Pada
ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik
ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada
askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
Di
dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
Di
dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga
disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat
yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.
sedangkan
perkembangbiakan secara aseksual dengan pembentukan konidia.
Reproduksi:
Jika
Neurospora sitophila jenis (+) bertemu dengan Neurospora sitophila jenis (-),
maka terjadilah perkembang-biakan seksual kemudian terbentuklah askus yang
berisi askospora. Askus-askus ini tubuh di dalam tubuh buah yang disebut
peritesium . Tiap askus mengandung 8 askospora.
(Sumber: Dr NB. Raju. 1979. Genetic
93:607-622)
Menrut
Synytsya dkk (2009) menyatakan bahwa Jamur yang terdapat pada oncom merupakan jamur
dari filum Ascomycota, Neurospora sitophila. Morfologi secara
mikroskopisnya adalalah berupa filament dengan guratan-guratan pada sporanya
yang menyerupai bentuk akson, karena itulah namanya Neurospora sitophila
yang berasal dari kata neuron = saraf. Pertumbuhan jamur ini sangat pesat, dalam
bentuk makroskopisnya berwarna jingga yang khas dengan spora yang berbentuk
tepung. Dalam kehidupan sehari-hari, jamur ini banyak dimanfaatkan dalam
pengolahan makanan hasil fermentasi. Di daerah Jawa Barat, makanan yang popular
dengan fermentasi jamur ini adalah oncom, sedangkan di Brazil Neuspora
sitophila ini telah digunakan dalam proses fermentasi singkong menjadi minuman
fermentasi. Cara hidupnya adalah saprofit pada makanan dan berperan sebagai
pengurai.
Sebenarnya,
warna yang timbul pada oncom merah adalah karena pada oncom merah terdapat
jamur Neuro sitophila. Dan karena adanya jamur tersebut oncom juga
memiliki kandungan karotenoid. Neurospora sitophila merupakan kapang
yang dapat memproduksi karotenoid, yaitu suatu kelompok pigmen yang berwarna
kuning, jingga atau merah jingga (Mappiratu, 2013).
Karotenoid
merupakan kelompok pigmen alami yang penting dan menyuplai 70% kebutuhan
manusia akan vitamin A. Akhir-akhir ini, karotenoid terbukti mempunyai fungsi
positif terhadap kesehatan. Beta karoten
merupakan bagian dari karotenoid yang menarik perhatian karena aktivitas
sebagai provitamin A yang tinggi dan berperan sebagai antioksidan (Yuan e t a l
, 2008) yang banyak digunakan pada formulasi produk pangan (Chu et al ., 2007).
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasannya antioksidan sendiri sangat baik
bagi tubuh kita. Karena antioksidan akan menangkal radikal bebas yang timbul
dari polusi baik dari asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, atau yang
lainnya. Radikal bebas tersebut akan dihalau oleh antioksidan yang didapatkan
dari karotenoid yang fungsinya menjaga agar sel-sel tidak rusak dan menjegah
penuaan sejak dini.
Sebagian
besar sumber provitamin A adalah tanaman (Yuan e t a l ., 2008). Salah satu alternatif sumber provitamin A
selain tanaman adalah mikroorganisme, yaitu kapang oncom merah ( Neurospora
sp. ). Makanan tidak harus mahal,
bahkan makanan yang murah saja juga dapat memiliki kandungan gizi, vitamin, dan
mineral yang tinggi juga. Sebagai contoh oncom merah yang ternyata memiliki
kandungan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Daftar Pustaka
Yudianto,
S.D. 1992. Pengantar Criptogame sistematika tumbuhan rendah. Bandung:Tarsito Bandung.
Firmansyah,W.
2013. Tugas Mikrobiologi Umum Kapang Dan Khamir.Malang: Program Studi Ilmu Dan
Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya.
Synytsya,
A., Kateřina M., Alla S., Ivan J., Jiří S., Vladimír E., Eliška K., Jana
Č.2009.Glucans from fruit bodies of cultivated mushrooms Pleurotus ostreatus
and Pleurotus eryngii: Structure and potential prebiotic activity Carb
Polymers, Vol 76, Issue 4, 16 May 2009: p.548- 556.
Chu,
B-S, S. Ichikawa, S. Kanafusa, and M. Nakajima.
2007. Preparation and
characterization of â-carotene Nanodispersions prepared by solvent displacement
technique. J. Agric. Food Chem. 55:
6754-6760.
Yuan,
Y., Y.Gao, J. Zhao, and L. Mao. 2008.
Characterization and stability evaluation of beta carotene nanoemulsions
prepared by high pressure homogenization under various emulsifying conditions.
Food Research International 41: 61– 68.
Mappiratu,
2013. “Produksi Beta Karoten pada Limbah Cair Tapioka dengan Kapang Oncom Merah”. IPB. Bogor.
Oleh : Sidiq Fajri 18308141042 Biologi E 2018
Oleh : Sidiq Fajri 18308141042 Biologi E 2018



Komentar
Posting Komentar