Langsung ke konten utama

Mari Mengenal Shiitake, Jamur Lezat dari Jepang yang Bisa Mengobati Infeksi Pencernaan dan Kulit



Kalian mungkin tidak asing dengan jamur yang bernama Shiitake ini. Karena rasanya yang lezat, jamur ini sering dijadikan topping di atas pizza, campuran pada pasta, atau dijadikan olahan makanan lezat lainnya. Jamur ini memiliki nama latin Lentinula edodes yang aslinya berasal dari Jepang, China, dan Korea dengan nama asli “Shiitake” dari bahasa jepang. Jamur shiitake yang dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil dari penyilangan antar isolat agar dapat beradaptasi terhadap iklim di Indonesia.
(sumber : id.wikipedia.org)

Menurut beberapa jurnal ilmiah, jamur shiitake selain dikenal sebagai bahan pangan yang lezat, jamur ini di Cina, telah digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun yang lalu, terutama untuk pengobatan penyakit infeksi, kanker, kardiovaskular, dan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Smith et al. (2002) dalam Ekowati et al., 2011). Jamur shiitake memiliki kandungan polisakarida yaitu Lentinan, yang mempunyai aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Wardani et al., 2011). Lentinan merupakan polisakarida berantai panjang yang banyak terdapat di bagian tudung jamur dan batang dekat tudung jamur (Dawn, 2002 dalam Wardani et al., 2011). Keduanya merupakan bakteri yang bersifat pathogen, dan dapat menimbulkan penyakit. Bakteri Eschericia coli dapat menyebabkan infeksi terutama pada pencernaan, sedangkan bakteri Staphylococcus aureus sering menjadi penyebab infeksi pada kulit. Sehingga dengan konsumsi jamur shiitake yang cukup, dapat mencegah dan mengobati timbulnya infeksi pada pencernaan dan kulit.
Klasifikasi jamur shiitake adalah sebagai berikut:
Kingdom               : Fungi
Phylum                 : Basidiomycota
Class                     : Homobasidiomycetes
Order                    : Agaricales
Family                  : Tricholomataceae atau Marasmiaceae atau Omphalotaceae
Genus                   : Lentinula
Species                 : Lentinula edodes

Jamur Siitake memiliki tudung atau pileus berdiameter rata-rata 5-12 cm yang berbentuk cembung sampai agak datar yang memiliki benjolan kecil pada bagian tengahnya. Permukaan jamur kering, berserat dengan kutikula yang bersisik, yang berwarna pucat sampai kecoklatan. Bilah atau gills berwarna keputihan yang berubah semakin coklat apa bila bertambah usia. Bilah atau gills rapat antar satu sama lain dan memiliki tekstur yang sedikit bergerigi. Jamur shiitake memiliki tangkai dengan panjang 3-5 cm dengan diameter 8-13 mm yang hampir sama atau agak membesar di bagian dasar. Spora dari jamur shiitake ini berukuran 5,5-6,5 x 3,0-3,5 mikron dengan bentuk subsilindrik, nonamiloid, dan polos dengan dinding yang tipis. Basidium jamur shiitake memiliki 4 spora yang tidak memilki pleurosistidium (Gunawan, 2008).
(sumber : bukuipa.co.id)
(sumber : Gunawan, 2008).

Sebelum mempelajari reproduksi dari jamur shiitake, alangkah baiknya jika memahami daur hidup dari jamur shiitake terlebih dahulu.
(sumber : Gunawan, 2008).

Struktur berbentuk mecolok dengan ukurannya yang besar, yang biasanya disebut jamur ini sebenarnya merupakan tubuh buah dari jamur. Tubuh buah yang telah dewasa akan menghasilkan spora. Spora yang menemukan habitat atau tempat tumbuh yang cocok untuk kehidupannya akan berkecambah membentuk benang-benang halus yang dinamakan hifa. Hifa yang berkumpul dinamakan miselium. Hifa akan tumbuh bercabang-cabang dan memenuhi tempat tumbuhnya. Pada bagian-bagian tertentu miselium membentuk gumpalan-gumpalan kecil seperti simpul benang. Gumpalan tersebut merupakan tanda awal pembentukan tubuh buah. Gumpalan akan bertambah besar dan membentuk sebuah struktur yang membulat. Struktur ini dinamakan primordium. Primordium akan tumbuh dan berkembang menjadi tubuh buah. Tubuh buah jamur yang telah dewasa akan menghasilkan spora untuk mengukang daur hidupnya kembali (Gunawan, 2008).
Jamur shiitake termasuk dalam Filum Basidiomycota yang umumnya bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual Basidiomycota adalah dengan membentuk spora konidia. Reproduksi seksual dicirikan oleh adanya peleburan dua inti dengan urutan terjadinya plasmogami, kariogami, dan meiosis.
(sumber : pendidikan.co.id)

Plasmogami merupakan peleburan protoplasma antara dua sel yang serasi.  Selanjutnya inti dari ke dua sel tadi akan mengalami kariogami.  Kariogami merupakan peleburan antara dua inti sel yang akan menghasilkan inti diploid (2n).  Pada proses meiosis, inti yang telah melebur menjadi inti diploid ini mengalami pembelahan dan intinya yang diploid tereduksi menjadi haploid (n) kembali.  Reproduksi seksual merupakan salah satu cara suatu spesies mempertahankan diri karena struktur seksual tahan terhadap lingkungan yang ekstrem dibandingkan dengan struktur somanya dan struktur reproduksi aseksualnya (Gunawan, 2008).
Jamur shiitake memiliki habitat pada daerah dataran tinggi. Suhu dan kelembaban optimum untuk pertumbuhan jamur shiitake adalah 22-25°C dan 60-70%. Pada fase pembentukan tubuh buah kadar air media yang optimum adalah 70-80% (Suhardiman, 1998 dalam Irawati et al., 2013). Namun terdapat pula varietas shiitake yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Chen (2001) menyatakan bahwa terdapat 4 varietas jamur Shiitake bila dikelompokkan berdasarkan suhu pembentukan badan buahnya, yaitu: suhu rendah (berbuah pada suhu kurang dari 10°C); suhu sedang (berbuah pada suhu antara 10-18°C); suhu tinggi (berbuah pada suhu lebih dari 20°C); dan kisaran suhu yang luas (dapat berbuah pada suhu antara 5-35°C) (Irawati et al., 2013).
Di alam bebas jamur shiitake banyak ditemukan tumbuh pada pohon dari family Fagaceae yang sudah tumbang. Jamur ini hidup sebagai saprob, yaitu hidup dari bahan organic yang sudah mati. Jamur shiitake sejak tahun 1980-an sudah dibudidayakan di Sukabumi. Kini jamur ini dibudidayakan dengan intensif di beberapa daerah yang memiliki iklim cukup dingin (Gunawan, 2008).
                Nah.. Demikian sedikit pemaparan tentang Jamur Shiitake. Jamur shiitake hanya salah satu dari banyak jamur yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan sekaligus obat. Masih banyak jamur lain yang memilki banyak manfaat baik itu yang sudah diteliti maupun belum. Untuk itu, semangat selalu untuk mencari ilmu dan jangan mudah jenuh yaa ;)
Daftar Pustaka  :
Chen, A.W., 2001. Cultivation of Lentinula Edodes on Synthetic Logs. The Mushroom Growers’ Newsletter.
Dawn. (2002). The Potential of Fungi Used in Traditional Chinese Medicine : Shiitake (Lentinula edodes). Hal. 1.
Ekowati, N., Kasiamdari, R. S., Pusposendjojo, N., & Soegihardjo, C. J. (2011). Daya antimikoroba metabolit bioaktif jamur shitake ( Lentinula edodes ( Berk .) Pegler ) yang dikultur pada tiga jenis medium fermentasi antimikrobial activity of bioactive metabolies of ( Lentinula edodes. Majalah Obat Tradisional, 16(3), 132–137.
Gunawan, Agustin Wydia. (2008). Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Irawati, D., Hut, S., Si, M., & Ph, D. (2013). Penelitian Dpp.
Smith, J.E., N.J. Rowan and R. Sullivan, 2002. Medicinal Mushrooms : Their therapeutic properties and current medical usage with special emphasis on cancer treatments. Cancer Research UK, University of Strathclyde.
Suhardiman, P., 1998. Jamur Shitake. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Wardani, E., Wahyudi, P., & Tantari, D. (2011). Uji Aktivitas Antibakteri ekstrak etanol 70% dan n-heksan jamur shitake (Lentinula edodes Berk.) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. In Karya Tulis Ilmiah UHAMKA (Vol. 1, Issue 3, p. hal. 2-4).

Oleh : Arifah Nuha Imtiyaz/18308141047/Biologi E 2018

Komentar

  1. SANGAT INFORMATIF DAN BERMANFAAT

    BalasHapus
  2. Waw hebat sekali. Semoga bermanfaat bagi nusa dan bangsa👍

    BalasHapus
  3. Terima kasih kak, saya jadi tau manfaatnyaa

    BalasHapus
  4. Ternyata, masyaAllah baru tau. Makasih infonya min

    BalasHapus
  5. Terimakasih, saya jadi ingin makan Jamur Shiitake 👍

    BalasHapus
  6. Info yang sangat bermanfaat 🙌, terimakasih...

    BalasHapus
  7. Thanks infonya, jadi laper saya kak wkwk

    BalasHapus
  8. Tadinya cuman tau makannya, sekarang tau manfaat nya...
    Informatif dan manambah wawasan.. 🤩

    BalasHapus
  9. thank you for the shitake mushroom explanation

    BalasHapus
  10. Terimakasih Ilmunya, sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  11. Informatif sekalii. . Terimakasii...

    BalasHapus
  12. Makasih ilmunyaaa, sangat bermanfaat🙏

    BalasHapus
  13. biasanya cuma makan aja sekarang jadi tau lebih tentang shitake, makasih infonya 😉

    BalasHapus
  14. Sangat bermanfaat, terima kasih infonya 😊

    BalasHapus
  15. terimakasih ya kak infonya :) , mantap

    BalasHapus
  16. Sangat bermanfaat, terimakasih infonyaaa😍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Périgord Truffle ( Tuber melanosporum ) Si Harta Karun Hitam

Tuber melanosporum atau truffle hitam Périgord (bekas provinsi Perancis) , tumbuh bersimbiosis dengan sistem akar pohon ek dan hazelnut. Dengan harga pasar petani sekitar 1000 Euro per kg (harga 2010) dan harga eceran tiga atau empat kali lipatnya, truffle  adalah salah satu makanan mewah termahal di dunia. Jika truffle dipotong maka akan mengelurkan bau yang khas (tidak seperti kebanyakan bau jamur). Tetapi babi, anjing, dan hewan lain dengan penciuman yang sensitif daripada manusia  bisa mencium baunya dari atas tanah. Inilah sebabnya mengapa pemburu truffle profesional menggunakan babi atau anjing untuk membantu mereka menemukan sumber 'emas hitam' ini. Tuber melanosporum   dan Tuber magnatum memiliki aroma yang meniru hormon seks babi jantan. Itulah sebabnya di masa lalu pemburu truffle profesional menggunakan babi betina untuk membantu menemukan harta karun ini. Tetapi saat ini anjing telah menggantikan babi sebagai  pemburu truffle. Distribusi...

Aspergillus oryzae, Jamur Pembuat Sake dan Kecap

           Mungkin kalian pernah dengar minum khas Jepang yang bernama Sake? Atau mungkin kalian yang suka masak sering menggunakan salah satu bahan masak yaitu kecap? Apakah kalian tau kalau Sake dan kecap dibuat dari jamur yang sama yaitu Aspergillus oryzae ? Yuk mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang Aspergillus oryzae . Klasifikasi, Morfologi dan Reproduksi Aspergillus oryzae             Menurut Suriawiria (1986), Jamur Aspergillus oryzae hidup saprofit atau parasit dengan masa berbentuk benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil. Masing-masing benang disebut hifa, dan kumpulan hifa biasa disebut miselium. Miselium Aspergillus oryzae bersekat-sekat. Koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam-hitaman, miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. taksonomi jamur Asperg...

Mengenal Aspergillosis Infeksi Jamur yang Disebabkan oleh Aspergillus fumigatus!

MENGENAL ASPERGILLOSIS, INFEKSI JAMUR YANG DISEBABKAN OLEH  Aspergillus fumigatus   Apasih penyakit Aspergillosis itu?  😦         Jadi, penyakit  Aspergillosis merupakan suatu kelompok mikosis yang disebabkan oleh infeksi jamur spesies Aspergillus yaitu Aspergillus fumigatus .  Jamur ini dapat ditemukan di tanah, air dan tumbuhan yang mengalami pembusukan, khususnya pada pupuk kandang dan humus. Penyakit aspergillosis ini memiliki tingkat penyebaran yang cukup luas karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia ataupun hewan.       Aspergillosis terutama disebabkan oleh Aspergillus fumigatus , selanjutnya diikuti oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus niger . Aspergillosis tergolong penyakit pernafasan, organ tubuh yang diinfeksi ialah paru-paru, kantong udara, dan trachea. Paru-paru yang baik berwarna merah jingga dan seperti spons, dapat terisi udara dengan baik. Paru-paru berukuran terlalu besar dapat terjadi ...