Langsung ke konten utama

Edible Fungi yang Lezat - Jamur Merang (Volvariella volvacea)



Edible Fungi yang Lezat - Jamur Merang (Volvariella volvacea) :)

(Sumber : https://isroi.wordpress.com)

Siapa yang tidak kenal dengan jamur merang? Mayoritas orang menyukainya karena rasanya yang lezat.

                                     
 (Sumber : https://selerasa.com/)                   (Sumber : http://hnazarian.blogspot.com/)

Jangan salah fokus, di blog ini tidak akan dibahas lebih lanjut mengenai manfaat jamur merang atau cara memasaknya ya... 
Melainkan akan dibahas dari sisi ilmu Biologi di bidang Mikologi. Mikologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai jamur atau fungi :)

Apasih jamur merang itu?
Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu jenis edible fungi (jamur yang dapat dikonsumsi) yang cukup sering dijumpai di Indonesia. Menurut sejarah, jamur ini merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan secara komersial. Dikutip dari sumber Sinaga (2001), di Indonesia sendiri jamur merang diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
Jamur ini sudah cukup banyak dibudidayakan, karena manfaatnya yang cukup banyak, mudah diolah untuk dijadikan santapan yang lezat, juga cara pembudidayaannya yang mudah dan bervariatif. 

·      Klasifikasi ilmiah jamur merang :

Kerajaan   :  Fungi
Filum         :  Basidiomycota
Kelas         :  Homobasidiomycetes
Ordo          :  Agaricales
Famili        :  Pluteaceae
Genus       :  Volvariella
Spesies     Volvariella volvacea
(Sinaga, 2015)
Jadi, jamur merang atau Volvariella volvacea termasuk ke dalam filum Basidiomycota. 
Basidiomycota sendiri adalah golongan fungi yang dapat memproduksi spora seksual bernama basidiospora. Umumnya fungi filum Basidiomycota bersel banyak (multiseluler). Merupakan jamur makroskopis (bisa dilihat langsung dan memiliki ukuran besar), dan bersifat saprofit atau parasit.

·      Habitat 

Sesuai dengan namanya jamur ini biasa ditemui pada jerami padi (merang). Jamur merang juga kerap dijumpai hidup bergerombol pada serbuk gergaji, ataupun di tandan kosong kelapa sawit. Kenapa jamur ini dapat ditemui di daerah tersebut ?

Karena jamur merang membutuhkan makanan dalam bentuk selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh salah satunya dari jerami yang merupakan media utama dan juga media yang umum digunakan dalam budidaya jamur merang (Sinaga, 2009). Jamur ini sebenarnya juga dapat tumbuh pada media atau sisa-sisa tanaman yang memiliki sumber selulosa, seperti limbah pabrik kertas, limbah biji kopi, ampas sagu, sisa kapas dan kulit pala (Achmad, dkk 2011 : 133).
Jamur merang dapat tumbuh dengan optimal pada kondisi suhu dan kelembapan yang sesuai, yakni sekitar 30– 35, dan yang paling baik adalah 32. Kelembapan yang optimal berkisar antara 80% - 90%. Jika kelembaban terlalu tinggi dapat menyebabkan jamur busuk, sedangkan kelembaban udara yang terlalu rendah (kurang dari 80 %) dapat mengakibatkan kepala buah yang terbentuk kecil dan sering terdapat di bawah media merang, tangkai buah panjang dan kurus, serta payung jamur mudah terbuka (Riduwan, M., dkk. 2013).

·      Morfologi

Jamur merang yang termasuk filum Basidiomycota, filum ini umumnya memiliki tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Dibagian bawah tudung nampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah dinamai basidiokarp.

Jamur merang (Volvariella volvacea) memiliki morfologi (kenampakan luar yang dapat dilihat secara langsung) sebagai berikut : tubuh buah jamur merang yang masih muda berbentuk telur, memiliki warna cokelat gelap hingga abu-abu, dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa terdapat tudung berbentuk seperti cawan yang berwarna coklat tua keabu-abuan, dan bagian batangnya berwarna cokelat muda (Wiardani, 2010 : 9).

Jamur merang muda

Jamur merang dewasa
(Sumber : http://niyaoke.blogspot.com/)

Sesuai dengan nama ilmiahnya, Volvariella volvacea memiliki volva.
Volva berarti cawan, cawan yang dimiliki jamur merang berwarna coklat muda yang awalnya merupakan selubung pembungkus tubuh buah saat masih dalam tahap telur (Hagutami, 2001). Dalam perkembanganya, tangkai dan tudung buah membesar sehingga selubung tersebut tercabik dan terangkat ke atas dan sisanya yang tertinggal di bawah akan menjadi cawan. Jika cawan ini telah terbuka akan terbuka dan akan terbentuk bilah yang saat matang akan memproduksi basidia dan basidiospora berwarna merah atau merah muda (Hagutami, 2001).
Volva jamur
(Sumber : https://malekbio.blogspot.com)

·      Siklus Hidup dan Reproduksi









Siklus hidup Volvariella volvacea
(a) basidium, (b) basidiospore, (c) mycelium, (d) fruiting initial, (f) & (g) developing fruiting body, (g) fruiting body
(Sumber : Rajarathnam dan Shashireka, 2003)

Siklus hidup jamur merang diawali dari basidium, lalu menghasilkan spora (basidiospora) yang kemudian berkecambah membentuk hifa yang berupa benang-benang halus. Hifa ini akan terus berkembang ke seluruh bagian media tumbuh menjadi miselium (kumpulan hifa). Setelah fase ini terbentuklah gumpalan kecil seperti simpul benang yang menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Kemudian mulai membesar yang disebut stadia kancing kecil (small button), dan terus berkembang sampai stadia kancing (button). Kemudian stadia telur (egg), stadia ini ditunjukan dengan membesarnya tangkai dan tudung, lalu masuk stadia perpanjangan (elongation). Stadia terakhir dari siklus jamur ini adalah stadia dewasa tubuh buah. Cawan (volva) pada stadia ini terpisah dengan tudung (pileus) karena perpanjangan tangkai (stalk) stadia terakhir adalah stadia dewasa tubuh buah (Sinaga, 2015).

Reproduksi Seksual Jamur

Fungi filum Basidiomycota ini bereproduksi secara seksual dengan cara menghasilkan karpus atau tubuh buah (fruiting bodies) seksual yang di dalamnya dihasilkan basidium (jamak : basidia) yang menghasilkan spora seksual, yaitu basidiospora.

Oleh karena itu filumnya bernama Basidiomycota :)

Pembentukan basidiospora disebut basidiosporogenesis. Umumnya bentuk basidium pada pada tipe holobasidium seperti gada dan terbentuk pada ujung hifa yang dikariotik. Suatu septum pada holobasidium memisahkan sel basidium terminal tersebut dari sel hifa yang lain. Sel terminal ini yang semula sempit dan panjang kemudian melebar atau membesar. Selama proses pelebaran berlangsung kedua nukleus mengalami kariogenesis. Nukleus zigot yang terbentuk mengalami meiosis dengan menghasilkan empat anak nukleus. Sementara itu pada ujung basidium muncul empat tonjolan yang kemudian memanjang yang disebut sterigmata. Vakuola yang terdapat pada bagian bawah basidium membesar dan seakan-akan mendorong masing-masing anak nukleus untuk masuk ke dalam sterigmata. Dengan demikian basidium yang sempurna mempunyai 4 basidiospora (Campbell, dkk, 2004: 194).  
Jamur merang yang termasuk filum Basidiomycota bereproduksi secara seksual dengan cara membentuk basidiospora. Hifa (+) dan hifa (-) saling mendekat dan dinding selnya larut (plasmogami) sehingga terbentuk hifa dengan inti dua haploid yang berpasangan (dikariotik). Hifa tersebut kemudian tumbuh menjadi miselium sekunder (dikariotik). Ujung miselium dikariotik berkembang menjadi basidium. Dua inti haploid dalam basidium bersatu menjadi 2n (kariogami). Setelah itu terbentuk empat tonjolan pada ujung basidium (sterigma). Inti 2n membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid dan bergerak menuju sterigma membentuk basidiospora. Basidiospora ini kemudian tumbuh menjadi hifa bersekat (n). Selanjutnya reproduksi aseksual melewati proeses, yaitu spora basidium (konidium) akan berubah menjadi benang hifa (bersekat, satu inti) dan kemudian akan berubah menjadi miselium (Campbell, dkk, 2004: 194). Kemudian tubuh buah jamur mulai terbentuk, melalui beberapa tahap (stadia). Pada stadia kancing yang telah membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang matrang akan memproduksi basidia dan basidiospora, kemudian tudung membesar. Pada waktu itu selubung universal yang semula membungkus seluruh tubuh buah akan tercabik. Tudung akan teranagkat ke atas karena memanjangnya batang, sedangkan selubung universal yang sobek akan tertinggal di bawah dan disebut cawan. Tipe perkembangan tubuh buah seperti ini disebut tipe angiocarpic (Bustamam, 2017).

Sekian, terimakasih sudah membaca...
Semoga bermanfaat J

Daftar Pustaka :
Achmad, M., Arlianti, T., dan Azmi, C. 2011. Panduan Lengkap Jamur. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Bustamam, A. 2017. Pertumbuhan Jamur Merang (Volvariella volvacea) Pada Media Tanamn Jerami Padi dan Limbah Sekam. Skripsi. Banda Aceh : FKIP Universitas Syah Kuala.
Campbell, N. A., dkk. 2004. Biologi Edisi ke-5. Jakarta : Erlangga.
Rajarathnam, S., & Shashirekha, M. N. 2003. MUSHROOMS AND TRUFFLES Classification and Morphology. Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition : 4040–4048. DOI : 10.1016/b0-12-227055-x/00812-9
Riduwan, M., Hariyono, D., Nawawi, M. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Jamur
Merang (Volvariella volvacea) Pada Berbagai Sistem Penebaran Bibit Dan
Ketebalan Media. Jurnal Produksi Tanaman, Vol 1(1) : 70-79.
Sinaga, M. S. 2001. Jamur Merang dan Budidayanya. Jakarta : Penebar Swadaya.
Sinaga, M. S. 2015. Budidaya Jamur Merang. Jakarta : Penebar Swadaya.
Wiardani, I. 2010. Budidaya Jamur Konsumsi. Yogyakarta : Lily Publisher.

Oleh : Sivana Aolya Hasna_18308141013_Biologi B_UNY

Komentar

  1. Seperti yg kita tahu kalau jamur merang kebanyakan tumbuhnya di jerami. Nah tp setelah membaca blog ini dijelaskan bahwa jamur merang dapat hidup di sisa kapas. Apakah ada perbedaan jamur merang yg hidup pada media jerami dengan yg hidup di sisa kapas? Sekian, terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah berkomentar
      Jamur merang memang tidak hanya dapat tumbuh di media jerami (merang) saja. Jamur ini dapat tumbuh pada media lain yang mengandung sumber selulosa yang menjadi nutrisi bagi tubuhnya. Perbedaan jamur merang yang tumbuh di media jerami dan media sisa kapas tidak terdapat perbedaan dari segi morfologi. Namun jika ditinjau dari sumber nutrisi yang terdapat pada kedua media yang berbeda kemungkinan perbedaan akan tampak pada ukuran jamur tersebut. Karena nutrisi yang diperoleh akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur merang.
      Sekian, semoga jawaban saya dapat menjawab pertanyaan saudara Yuning yaa :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspergillus oryzae, Jamur Pembuat Sake dan Kecap

           Mungkin kalian pernah dengar minum khas Jepang yang bernama Sake? Atau mungkin kalian yang suka masak sering menggunakan salah satu bahan masak yaitu kecap? Apakah kalian tau kalau Sake dan kecap dibuat dari jamur yang sama yaitu Aspergillus oryzae ? Yuk mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang Aspergillus oryzae . Klasifikasi, Morfologi dan Reproduksi Aspergillus oryzae             Menurut Suriawiria (1986), Jamur Aspergillus oryzae hidup saprofit atau parasit dengan masa berbentuk benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil. Masing-masing benang disebut hifa, dan kumpulan hifa biasa disebut miselium. Miselium Aspergillus oryzae bersekat-sekat. Koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam-hitaman, miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. taksonomi jamur Asperg...

Périgord Truffle ( Tuber melanosporum ) Si Harta Karun Hitam

Tuber melanosporum atau truffle hitam Périgord (bekas provinsi Perancis) , tumbuh bersimbiosis dengan sistem akar pohon ek dan hazelnut. Dengan harga pasar petani sekitar 1000 Euro per kg (harga 2010) dan harga eceran tiga atau empat kali lipatnya, truffle  adalah salah satu makanan mewah termahal di dunia. Jika truffle dipotong maka akan mengelurkan bau yang khas (tidak seperti kebanyakan bau jamur). Tetapi babi, anjing, dan hewan lain dengan penciuman yang sensitif daripada manusia  bisa mencium baunya dari atas tanah. Inilah sebabnya mengapa pemburu truffle profesional menggunakan babi atau anjing untuk membantu mereka menemukan sumber 'emas hitam' ini. Tuber melanosporum   dan Tuber magnatum memiliki aroma yang meniru hormon seks babi jantan. Itulah sebabnya di masa lalu pemburu truffle profesional menggunakan babi betina untuk membantu menemukan harta karun ini. Tetapi saat ini anjing telah menggantikan babi sebagai  pemburu truffle. Distribusi...

Mengenal Aspergillosis Infeksi Jamur yang Disebabkan oleh Aspergillus fumigatus!

MENGENAL ASPERGILLOSIS, INFEKSI JAMUR YANG DISEBABKAN OLEH  Aspergillus fumigatus   Apasih penyakit Aspergillosis itu?  😦         Jadi, penyakit  Aspergillosis merupakan suatu kelompok mikosis yang disebabkan oleh infeksi jamur spesies Aspergillus yaitu Aspergillus fumigatus .  Jamur ini dapat ditemukan di tanah, air dan tumbuhan yang mengalami pembusukan, khususnya pada pupuk kandang dan humus. Penyakit aspergillosis ini memiliki tingkat penyebaran yang cukup luas karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia ataupun hewan.       Aspergillosis terutama disebabkan oleh Aspergillus fumigatus , selanjutnya diikuti oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus niger . Aspergillosis tergolong penyakit pernafasan, organ tubuh yang diinfeksi ialah paru-paru, kantong udara, dan trachea. Paru-paru yang baik berwarna merah jingga dan seperti spons, dapat terisi udara dengan baik. Paru-paru berukuran terlalu besar dapat terjadi ...